Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Bocah Yatim Piatu yang Tidur di Makam Ayahnya 2 Bulan, Putus Sekolah dan Kerja Serabutan

Kompas.com - 06/08/2022, 20:20 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BOYOLALI, KOMPAS.com- Bermula melakukan patroli pengamen, petugas Satpol PP Boyolali Jawa Tengah, mendapati seorang bocah 16 tahun dengan kisah pilu.

Bocah berinisial BW itu mengaku sudah dua bulan tidur di makam sang ayah, dengan tujuan supaya dekat dengan mendiang ayahnya.

Dari pengakuannya, BW sudah yatim piatu.

Baca juga: Bocah 16 Tahun Sudah 2 Bulan Tidur di Makam Mendiang Ayahnya, Alasannya Ingin Dekat

1. 2 bulan tidur di makam ayah

Kepala Seksi Penindakan Satpol PP Boyolali Tri Joko Mulyono mengungkapkan mulanya dirinya tak percaya dengan pengakuan BW yang tidur di makam ayahnya selama dua bulan.

Sehingga petugas pun melakukan pengecekan di makam yang terletak di perbatasan Boyolali dan Sukoharjo itu.

Sesampainya di lokasi, Tri Joko merasa terkejut. Dia mendapati ada sejumlah barang-barang bocah itu.

Baca juga: Eks Danseskoal Laksda (Purn) Herry Setianegara Meninggal Kecelakaan di Tol Boyolali

"Saat kita melihat keberadaan lokasinya itu benar-benar membuat trenyuh. Tempatnya benar-benar sudah lama tidur di makam," ungkap dia.

Tri yang merasa tak tega kemudian memintahkan barang-barang bocah itu agar dia tak lagi tinggal di tempat tersebut.

Baca juga: 7 Ekor Sapi Perah Terkapar di Kawasan Pasar Hewan Boyolali, Dibeli dari Jatim dan Diduga PMK

2. Putus sekolah, kerja serabutan

Ilustrasi siswaDOK. PIXABAY Ilustrasi siswa

Tri mengemukakan, BW sudah putus sekolah sejak di bangku Sekolah Dasar (SD).

Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, BW bekerja serabutan.

Dia pernah menjadi kuli bangunan di proyek-proyek.

Kemudian, BW juga pernah bekerja di tempat cuci kendaraan.

Setelah itu, bocah tersebut memilih mengamen dan membersihkan kendaraan di jalan.

"Keterangan anak itu mengamen karena sedang tidak punya pekerjaan. Dia ngamen sulak-sulak di traffic light. Katanya baru sebulan (ngamen)," kata Tri.

Baca juga: 5 Tempat Makan di Boyolali, Mampir Saat Nonton ASEAN Para Games 2022

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com