Oleh karena itu, Suro dianggap sebagai bulan yang keramat, waktu yang tepat untuk mawas diri.
Kepala Prodi Kajian Budaya, Sekolah Pasca Sarjana UNS Surakarta ini menuturkan, Suro dipandang keramat karena memberi peluang masyarakat untuk merenungkan kehidupan secara cerdas.
Baca juga: Peringati Satu Suro, Ribuan Orang Kunjungi Alas Purwo Banyuwangi
Maka dari itu, terang Andrik, Suro sangat baik untuk menjalankan tirakat, seperti tapa mbisu (tak berbicara), tapa mlaku (berjalan), maupun tapa kungkum (berendam).
"Jadi, pada hakikatnya, Suro itu adalah waktu yang sangat baik bagi orang Jawa untuk memohon keselamatan dan memohon hajat agar manusia terhindar dari marabahaya dan selalu mendapatkan perlindungan, berkah, hidayah dan inayah-Nya," ungkapnya.
Baca juga: Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo, 4 Kerbau Bule Mengiringi 9 Pusaka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.