Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

101 Anak di Padang Terjangkit Campak, Tersebar di 8 Kelurahan

Kompas.com - 29/07/2022, 12:37 WIB
Rahmadhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Sebanyak 101 anak di Kota Padang Sumatera Barat terkena penyakit campak. Kasus campak tersebut tersebar di delapan kelurahan

"Jadi ada 276 kasus dengan gejala klinis yang sama. Setelah dicek di laboratorium ada 101 yang positif campak," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati, Kamis (29/7/2022) kepada sejumlah media.

101 anak yang terjangkit campak tersebut tersebar di Kelurahan Korong Gadang Balaigadang, Pondok, Purus, Kuranji, Air Tawar Timur, Koto Luar, dan Pauh.

Baca juga: Untuk Orangtua, Jangan Khawatir Imunisasi Anak, Tidak Berbahaya

Untuk itu, Srikurnia Yati meminta orangtua memberikan imunisasi kepada anaknya. Hal ini bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh kelompok.

"Kami imbau orangtua yang memiliki anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun untuk segera mengimunisasi anak-anaknya pada fasilitas kesehatan yang ada," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, banyaknya orangtua yang tidak memberikan izin menyebabkan capaian imunisasi pada anak di Padang, Sumatera Barat, rendah.

Tujuan dari imunisasi ini untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan penyakit terutama campak dan rubela.

"Orangtua tersebut tidak memberikan izin karena takut anaknya dapat efek samping dari vaksinasi tersebut. Sebenarnya orangtua tersebut salah mendapatkan informasi mengenai vaksinasi tersebut," ujar Srikurnia Yati, Kamis (28/7/2022). 

Baca juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Dinkes Padang Panjang Minta Warga Imunisasi Lengkap Anaknya

Lebih jauh dikatakan Srikurnia Yati, vaksinasi pada anak tidak memberikan efek samping, melainkan hanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dan itu tidak berbahaya.

"KIPI nya seperti bengkak di bekas tempat suntikan atau demam. Kalau bengkak bisa dikompres. Sedangkan demam bisa diberikan obat," ujarnya.

Pemberian vaksinasi berdasarkan empat kelompok sasaran. Untuk kelompok usia 9-59 bulan baru 7.734 orang dari sasaran sebanyak 29.956 orang.

Untuk sasaran anak 5-7 tahun baru 1.606 anak dari target 14.015 anak. Kemudian sasaran anak usia 7-12 tahun baru 21.716 orang dari target 82.735 orang.

"Sedangkan untuk sasaran anak usia 12 tahun sampai 15 tahun baru 5.284 anak dari target sasaran sebanyak 39.440 orang," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com