Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Pelaku Pembunuhan di Lokasi Tambang Ilegal Pegunungan Bintang adalah KKB Pimpinan Elkius Kobak

Kompas.com - 21/07/2022, 17:44 WIB
Dhias Suwandi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Polisi telah mengantongi identitas pelaku pembunuhan seorang warga bernama Azis di lokasi tambang ilegal di Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Rabu (20/8/2022).

Polisi menduga, aksi keji pemenggalan kepala tersebut dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kabupaten Yahukimo.

"Pelakunya adalah KKB Yahukimo pimpinan Elkius Kobak. Pelaku pembunuhannya Bocor Sobolim," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Warga di Pegunungan Bintang Tewas dengan Kondisi Tanpa Kepala, Sempat Didatangi OTK Bersenjata

Menurut Faizal, aparat keamanan belum tiba di lokasi kejadian karena tempatnya sulit dijangkau.

Karenanya, untuk bisa mengejar para pelaku, aparat keamanan akan berusaha melakukan pemetaan lokasi.

"Dengan adanya kejadian ini, kepolisian akan melakukan pemetaan dan tim akan segera turun ke lokasi kejadian," kata dia.

Baca juga: Korban Pembunuhan Sadis di Pegunungan Bintang Dievakuasi dengan Helikopter

Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito menyampaikan, jenazah korban sudah dievakuasi dan dimakamkan di Merauke.

"Jenazah sudah dimakamkan tanpa kepala di Merauke," kata Cahyo.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga bernama Azis dikabarkan tewas dengan kondisi kepala terpenggal di lokasi tambang ilegal di Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (20/8/2022).

"Ya, benar. Kasus pembunuhan terhadap korban Azis tersebut saat ini tengah ditangani Polres Pegunungan Bintang," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, melalui keterangan tertulis, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com