Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Minyakita, Migor Murah yang Dibagikan Gratis oleh Zulhas di Kampanye Anaknya, Besutan Kemendag

Kompas.com - 15/07/2022, 09:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membagikan minyak goreng murah Minyakita pada warga saat meninjau pasar murah yang diadakan PAN di Telukbetung Timur, Bandar Lampung pada Sabtu (9/7/2022).

Tak hanya membagikan Minyakita secara gratis. Zulhas juga meminta warga untuk memilih putrinya, Futri Zulfa Savitri.

Futri merupakan pengurus DPP PAN dan calon legislatif PAN Dapil Lampung 1.

Zulhas meminta ibu-ibu tak membayar minyak goreng murah Rp 10.000 per 2 liter karena sudah dibayar oleh Futri.

Baca juga: Menyoal Kontroversi Zulhas Bagi-bagi Minyakita di Kampanye Anaknya, Klaim Sebagai Acara Partai

Sebagai gantinya, ia meminta ibu-ibu memilih Futri sebagai calon Legislatif PAN Dapil Lampung 1.

“Sudah bawa uangnya (untuk beli minyak goreng)? Uangnya enggak usah, dikantongi aja. Rp 10.000 yang nanggung Futri. Kasih uangnya. Nanti pilih Futri, ada deh (pasar murah) ginian 2 bulan sekali,” jelas Zulkifli disambut tawa hadirin.

Kontroversi tersebut membuat Presiden Jokowi angkat suara dan meminta Zulkifli Hasan fokus bekerja menurunkan harga minyak goreng curah sebagaimana target yang diberikannya.

"Ya saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Mendag yang paling penting urus seperti yang saya tugaskan kemarin, bagaimana menurunkan harga minyak goreng menjadi Rp14.000 atau di bawah Rp14.000," ujar Jokowi usai memberikan bantuan sosial kepada pedagang dan warga di Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Minyakita dan Cara Mendapatkannya

Mengenal Minyakita

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022) pagi.  Sidak itu dilakukan guna mengecek harga kebutuhan bahan pokok, termasuk minyak goreng. Selain Pasar Klender, pria yang akrab disapa Zulhas itu juga mendatangi dua toko di wilayah Jakarta Timur.Dok. Kemendag Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022) pagi. Sidak itu dilakukan guna mengecek harga kebutuhan bahan pokok, termasuk minyak goreng. Selain Pasar Klender, pria yang akrab disapa Zulhas itu juga mendatangi dua toko di wilayah Jakarta Timur.
Minyakita adalah minyak goreng kemasan dengan harga murah yang diluncurkan Kementerian Perdagangan pada Rabu (6/7/2022).

Minyak tersebut merupakan merek dagang yang dimiliki Kementerian Perdagangan dan sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.

Minyakita akan didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter termasuk ke wilayah Indonesia bagian timur.

Menteri Pedagangan Zulkifli Hasan mengatakan Minyakita diluncurkan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan minyak goreng yang harganya di pasaran cukup tinggi.

"Kami berusaha mengatasi persoalan distribusi melalui minyak goreng kemasan sedehana ini. Harapan kami, minyak goreng bisa terdistribusikan dengan baik, khususnya daerah-daerah yang dulit dijangkau," ucap Zulhas dikutip dari laman Kemendag, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Kemendag Mulai Pasarkan 5.000 Liter Minyakita Rp 14.000 Per Liter Hari Ini

Zulhas juga menjelaskan keberadaan Minyakita tidak akan menghapus produk Minnyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) yang ada di pasar rakyat.

"Minyak curah tetap ada, tidak ada perubahan apa pun. Minyakita diluncurkan untuk membantu masalah distribusi dan memberikan masyarakat pilihan dalam memberli minyak goreng," jelasnya.

Menurutnya perbedaan Minyakita dan MGCR hanya terletak di kemasan minyak gireng yang disebut lebih kuat dan rapi.

“Inilah kemasan sederhana, ada yang pakai botol juga Rp 14.000 sudah bisa, atau kalau yang dikemas seperti ini ini bisa masuk ke supermarket-supermarket. Sebelumnya, kalau warung–warung di pasar–pasarkan terima, kalau supermarket kan bisa kotor,” jelas dia.

Baca juga: Distribusi Minyakita di Pasar Tradisional Tangsel Terkendala, Kualitas Disebut Lebih Buruk

Ia juga mengklaim, dua pekan setelah Minyakita dilucurkan, harga minyak goreng diharapkan turun di bawah harga Rp 14.000.

"Dengan diluncurkannya 'Minyakita', saya harap dua pekan ke depan harga minyak goreng sudah di bawah Rp 14.000 untuk seluruh Indonesia," ucap Zulhas.

"Bisa dicek Jawa, Bali sudah Rp 14.000, Sumatera Rp 14.000. Memang yang jauh mahal. Papua, Tarakan, Maluku itu masih ada yang Rp 20.000, tapi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan sebagian Sulawesi Rp 14.000," kata Zulkifli ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/7/2022).

Ia juga mengatakan, Minyakita sebagai program distribusi pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri (domestic market obligation/DMO) harus dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter, atau sama dengan HET minyak goreng curah.

Baca juga: Pemerintah Sediakan 50 Jeriken Minyakita di Pasar Ciputat, Baru Terjual 13 Jeriken

“Minyakita dalam program Minyak Goreng Kemasan Rakyat memberi pelaku usaha pilihan dalam mendistribusikan minyak goreng hasil DMO. Minyak goreng hasil DMO yang didistribusikan menggunakan merek Minyakita harus dijual dengan harga Rp 14.000 per liter,” kata Mendag Zulhas.

Minyakita dapat dijual dalam bentuk kemasan bantal (pillow pack), standing pouch, botol, dan jerigen yang tara pangan (food grade). MGKR juga harus memenuhi izin edar dan Standar Nasional Indonesia (SNI)

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufieq Renaldi Arfiansyah, Kiki Safitri, Elsa Catriana | Editor : Sari Hardiyanto, Yoga Sukmana, Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com