KOMPAS.com-Sebanyak dua bunga Rafflesia arnoldii ditemukan mekar sempurna secara bersamaan dalam kebun milik warga di kawasan hutan Danau Maninjau, Jorong Data Simpang Dingin, Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Maninjau Ade Putra mengatakan, bunga langka ini mekar pada hari kelima kemunculannya.
"Bunga itu ditemukan saat kami melakukan monitoring bunga raflesia di daerah itu, Jumat (8/7) dan menemukan dua individu yang mekar sempurna," kata Ade di Agam, Senin (11/7/2022), seperti dilansir Antara.
Baca juga: Bunga Raflesia Bermekaran Dalam Halaman Rumah Warga di Agam Sumbar
Lokasi bunga itu berjarak sekitar dua meter dan antara bunga pertama dengan kedua dibatasi pohon.
Di lokasi itu juga ditemukan delapan buah knop dan enam individu dalam kondisi layu atau busuk.
"Satu knop diperkirakan mekar dalam jangka 10 hari ke depan, karena kelopak sudah mulai terangkat," katanya.
Ia menambahkan bunga raflesia di Jorong Data Simpang Dingin, Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjungraya ditemukan pada 2018.
Baca juga: Sejak Awal Tahun, 20 Bunga Rafflesia Mekar di Batang Palupuh Agam
Bunga raflesia itu sudah mekar sekitar belasan kali dan bahkan ada yang mekar di antara sela pohon pada 2020.
"Kita menemukan bunga raflesia di lokasi itu dua titik dengan jarak sekitar 50 meter," katanya.
Ade mengatakan, di Agam ada 16 titik temuan bunga raflesia tersebar di Kecamatan Palembayan, Tanjungraya, Palupuh, Baso, Kamangmagek, Tilatangkamang, Malalak, dan Matur.
Bunga itu tumbuh dan berkembang di kawasan hutan rakyat, hutan lindung, cagar alam, suaka marga satwa dan halaman rumah warga Batang Palupuh, Kecamatan Palupuh atas nama Joni Hartono, setelah ia berhasil membudidayakannya.
Bunga itu, antara lain tumbuh di lokasi ketinggian yang memiliki kelembaban dan hutan yang masih asri.
Baca juga: Tujuh Bakal Bunga Raflesia Padma Ditemukan di Cagar Alam Pangandaran
Siklus bunga itu cukup cepat dengan waktu delapan hingga 10 hari dari mulai mekar sampai dengan mekar sempurna, untuk selanjutnya layu.
Ketika mekar, bunga itu terlihat cukup indah. Momentum tersebut dinanti warga, wisatawan nusantara dan mancanegara untuk melihat dari jarak dekat.
"Saya mengimbau warga untuk tidak merusak kawasan dan termasuk inang bunga itu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.