Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2022, 07:45 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menemukan daging yang diduga terindikasi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Satgas mengetahuinya saat melakukan monitoring dan evaluasi penyembelihan hewan kurban di sejumlah masjid, Rumah Pemotongan Hewan (RPH), dan rumah pribadi yang ada di Purworejo.

Baca juga: Anies Baswedan dan Nomor 024 pada Sapi Kurban yang Kerap Muncul

Ketua Satgas Penanganan PMK, Budi Wibowo mengatakan, dalam pemantauan di sejumlah titik di Kabupaten Purworejo, beberapa di antaranya ditemukan hewan kurban terindikasi terkena PMK.

Tidak hanya itu, beberapa juga ditemukan hati sapi yang terdapat cacing. "(Lokasinya) di Masjid Agung Al Izhar Kutoarjo," katanya.

Budi Wibowo menyebut, ada satu hewan kurban terindikasi terkena PMK dan pihaknya sudah menyarankan untuk hewan kurban tersebut dilakukan penanganan secara khusus.

Selanjutnya di beberapa tempat juga ditemukan terkait dengan hati sapi yang terinfeksi cacing, sudah disarankan untuk dimusnahkan.

"Yang lainnya sudah sesuai prosedur pemotongan hewan kurban, sehingga dari beberapa tempat yang kita kunjungi sudah sesuai dengan anjuran dari pemerintah terkait dengan penanganan PMK,” katanya

Sementara itu, Wakil Ketua Satgas Penanganan PMK, Hadi Sadsilo menjelaskan, data PMK hingga hari ini kasus positif PMK bertambah 5 ekor. Saat ini jumlah total PMK positif 172, yang sembuh 105 ekor, dipotong paksa 9, dan mati 3 ekor.

Hewan yang terkena PMK dalam penanganannya dilakukan dengan pemantauan intensif dan diberi obat. Sedangkan untuk kuota vaksin kedua sama dengan jumlah 700 dosis, dan juga mengajukan tambahan dari provinsi Jawa Tengah.

"Untuk hewan kurban yang terindikasi PMK, penyembelihannya dipisahkan dengan hewan lainnya dan disembelih paling terakhir. Sedangkan hati yang sakit bercacing, bahasa yang dikubur tidak boleh dikonsumsi," katanya.

Ia menambahkan pengolahan yang lain semua jeroan diumumkan baru dibagikan. Terkait Monev tidak terbatas pada dalam rangka Idul Adha hewan kurban, akan dilakukan juga setelah idul kurban,” tutur Hadi yang juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

Baca juga: Apa Saja Ciri Daging Sapi dan Daging Kambing? Ini Cara Membedakannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

6 Prajurit TNI Ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Juniornya, Terancam Dipecat dari Militer

6 Prajurit TNI Ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Juniornya, Terancam Dipecat dari Militer

Regional
Main Bola bersama Jokowi di NTT, Warga: Bangga Bisa Cetak Gol ke Gawang Pak Presiden

Main Bola bersama Jokowi di NTT, Warga: Bangga Bisa Cetak Gol ke Gawang Pak Presiden

Regional
[POPULER NUSANTARA] 11 Pendaki Tewas Terjebak Erupsi Gunung Marapi | Pencurian di Rumah Elite Surabaya

[POPULER NUSANTARA] 11 Pendaki Tewas Terjebak Erupsi Gunung Marapi | Pencurian di Rumah Elite Surabaya

Regional
Tiga Bocah SD di Purworejo Tenggelam di Sungai, Satu Ditemukan Tewas, Dua Lainnya Hilang

Tiga Bocah SD di Purworejo Tenggelam di Sungai, Satu Ditemukan Tewas, Dua Lainnya Hilang

Regional
Berdamai, Orangtua Santri Korban Penganiayaan Senior di Ponpes Jambi Cabut Laporan

Berdamai, Orangtua Santri Korban Penganiayaan Senior di Ponpes Jambi Cabut Laporan

Regional
 Viral, Video Bantuan Bingkisan Besar Ditukar dengan yang Kecil Usai Difoto

Viral, Video Bantuan Bingkisan Besar Ditukar dengan yang Kecil Usai Difoto

Regional
Tak Terima Diputus Kekasih, Pemuda di Tarakan Sebarkan Sejumlah Foto dan Video Tak Pantas Kekasihnya di Grup Medsos

Tak Terima Diputus Kekasih, Pemuda di Tarakan Sebarkan Sejumlah Foto dan Video Tak Pantas Kekasihnya di Grup Medsos

Regional
Wisata Hutan Payau di Cilacap: Daya Tarik, Aktivitas, dan Harga Tiket

Wisata Hutan Payau di Cilacap: Daya Tarik, Aktivitas, dan Harga Tiket

Regional
Diduga Jadi Korban Hipnotis, Ibu Pedagang Pasar di Lombok Kehilangan Harta Rp 90 Juta

Diduga Jadi Korban Hipnotis, Ibu Pedagang Pasar di Lombok Kehilangan Harta Rp 90 Juta

Regional
Tim Kampanye Prabowo Gibran di NTT Bantu Makanan Bergizi untuk Anak SD di Selatan Indonesia

Tim Kampanye Prabowo Gibran di NTT Bantu Makanan Bergizi untuk Anak SD di Selatan Indonesia

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Barat

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Barat

Regional
'Dirujak' Warganet Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah, Wali Kota Semarang Minta Maaf

"Dirujak" Warganet Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah, Wali Kota Semarang Minta Maaf

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kepulauan Riau

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kepulauan Riau

Regional
Jembatan di Bima Putus Diterjang Banjir, Warga Dua Dusun Terisolir

Jembatan di Bima Putus Diterjang Banjir, Warga Dua Dusun Terisolir

Regional
Viral, Aksi Maling Motor di Balai Kota Semarang Terekam CCTV

Viral, Aksi Maling Motor di Balai Kota Semarang Terekam CCTV

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com