Walhi mengaku kecewa dengan isi pesan suara itu karena selama ini tim terpadu telah dibentuk oleh Rohidin, tapi sampai dengan saat ini tim terpadu kembali mengajak untuk memeriksa aktivitas pertambangan.
"Tim terpadu sepertinya tidak ada kerja. Kenapa ke lapangan, demo harus berulang-ulang. Memang gubernur berjanji apabila nanti ditemukan pelanggaran maka akan dibawa ke penegak hukum," jelas Franky.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga dan mahasiswa Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, menggelar unjuk rasa di Kantor Gubernur Bengkulu untuk protes penolakan aktivitas pertambangan di Desa Pasar Seluma, Senin (4/7/2022).
Unjuk rasa yang digelar mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB pendemo tak bertemu dengan Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekda karena semua petinggi daerah itu sedang tidak di tempat.
Bahkan massa sempat memutuskan hendak bermalam di kantor gubernur Bengkulu. Namun niatan bermalam ditolak oleh aparat keamanan.
Masyarakat dan mahasiswa akhirnya meninggalkan kantor gubernur pukul 19.00 WIB dan mengancam akan menggelar aksi serupa.
Pendemo meminta gubernur mencabut izin pertambangan yang mereka anggap banyak melanggar aturan yang berlaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.