Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksara Kwadrat: Sejarah, Ciri-ciri, dan Prasasti

Kompas.com - 02/07/2022, 16:42 WIB
Dini Daniswari

Editor

Ciri-ciri Aksara Kwadrat

Aksara kwadrat memiliki ciri-ciri yang berbeda dibandingkan aksara biasa.

Ciri-ciri aksara kwadrat adalah ditulis besar, tulisan menonjol, dan memiliki bentuk persegi empat.

Diperkirakan, karena bentuknya persegi empat maka disebut aksara kwadrat.

Aksara juga berbentuk ornamen dengan penulisan serif yang menebal, ruang kosong antarbaris diisi dengan ornamen yang merupakan ekspresi simbolik dekoratif.

Jika, ada ruang untuk memberikan ornamen maka aksara diperkecil.

Adapun perbedaan prasasti yang ditulis menggunakan aksara kwadrat dengan aksara biasa adalah terlihat pada teknik penulisannya.

Pada prasasti yang ditulis menggunakan aksara biasa dipahat ke dalam.

Sedangkan, prasasti yang ditulis menggunakan aksara kwadrat ditulis dengan gaya relief, yakni pahatan aksara dibuat menonjol keluar.

Pembuatan aksara menonjol ke luar lebih sulit dibandingkan dengan pembuatan prasasti dengan pahatan ke dalam.

Prasasti Aksara Kwadrat

Prasasti yang ditulis menggunakan aksara kwadrat di Jawa Tengah adalah Candi Sukuh, Candi Ceto, dan Candi Planggatan.

Baca juga: Aksara Lampung: Jumlah Huruf Induk dan Letak Anak Huruf

Di Bali, prasasti yang ditulis menggunakan aksara kwadrat ditemukan di Gunung Penulisan di Kabupaten Bangli, Gunung Kawi dan Pejeng yang kedua lokasi terakhir terdapat di Kabupaten Gianyar.

Sementara di wilayah Jawa Timur, prasasti bertuliskan aksara kwadrat tidak semua berasal dari masa Kadiri.

Ada prasati yang ditulis sebelum masa Kadari, yaitu prasati aksara kwadrat tertua yang dituliskan pada Petirtaan Jalatunda yang berasal pada tahun 899 Saka (977 Masehi).

Selain itu juga, ada prasati-prasati lain yang ditulis setelah masa Kadari.

Sumber:

repositori.kemdikbud.go.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com