Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT Ungkap Korban Aksi Terorisme di Jateng Terbanyak

Kompas.com - 15/06/2022, 19:27 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan upaya rekonsiliasi antara mantan narapidana terorisme dengan para korban. 

Upaya ini dilakukan untuk mengembalikan kedamaian. Selain itu juga mengembalikan kondisi psikologi para pelaku dan korban.

Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris mengatakan, rekonsiliasi telah dilaksanakan dua kali. Pertama pada Februari 2016 yang mempertemukan 145 mantan narapidana terorisme dengan 51 korban.

"Itu dari berbagai kasus bom yang terjadi di Indonesia," jelasnya Rabu (15/6/2022) dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Penyintas dan Mitra Deradikalisasi di Griya Persada Hotel Bandungan Kabupaten Semarang.

Baca juga: Ledakan di Banyumas yang Tewaskan 1 Orang Diduga Berasal dari Bahan Petasan, Tak Terkait Terorisme

Kemudian rekonsiliasi dilakukan di Jawa Tengah. Menurutnya jumlah korban aksi terorisme di Jateng terbanyak. 

"Sementara kedua di Jawa Tengah ini, dengan 20 mantan napi terorisme dan 60 korban aksi terorisme. Ini Jawa Tengah memang banyak korbannya," kata Irfan.

Dia menegaskan bahwa rekonsiliasi sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan luka berbagai pihak.

"Atas aksi terorisme banyak yang tersakiti, cacat, mata diganti kelereng. Korban tidak langsung ada yang orangtua atau anaknya meninggal, ini harus disembuhkan," paparnya.

Pada kesempatan itu, dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mencegah aksi ekstremisme, radikalisme, dan terorisme.

"Dari aksi-aksi tersebut yang terjadi adalah semua menjadi korban. Pelaku itu juga korban atas narasi-narasi baiat di media sosial sehingga tak paham yang dilakukan, hingga menjadi pelaku aksi bom bunuh diri di depan khalayak," paparnya.

Sementara Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan rekonsiliasi adalah hal yang ditunggu semua pihak.

"Kalau ada yang salah mengakui, dan korban memaafkan. Ini sangat luar biasa bisa dipertemukan," paparnya.

Dia menilai gerakan rekonsiliasi ini bagian dari merawat NKRI.

"Kita semua memiliki kewajiban untuk membangun NKRI dalam semua sektor sehingga rekonsiliasi ini menjadi kekuatan tersendiri," paparnya.

Yasin berharap agar penyintas dan mitra deradikalisasi bisa bersatu dan saling memengaruhi untuk membangun Indonesia yang lebih baik serta penuh perdamaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com