Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Bagian Tubuh Anak Korban Mutilasi Ayah di Riau yang Hilang

Kompas.com - 15/06/2022, 11:37 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com- Polisi masih mencari organ tubuh anak yang masih hilang usai dimutilasi bapak kandungnya di Kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tembilahan Hulu Iptu Ricky Marzuki mengatakan, organ tubuh korban yang belum ditemukan yaitu tangan kanan.

"Yang belum kami temukan tangan sebelah kanan. Itu pergelangan dari siku ke tangan enggak ketemu," kata Ricky saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (14/6/2022) malam.

Baca juga: Setelah Mutilasi Anak Kandungnya, Pelaku Tanyakan Keberadaan Korban ke Polisi dan Ingin Bertemu

Ia menyebut, pelaku usai mutilasi anaknya, membuang potongan tubuh korban secara acak.

Sebagian organ tubuh korban ada yang dibuang ke semak belakang rumahnya dekat pinggir Sungai Siak.

Sedangkan kepala korban sudah dikubur tidak jauh dari rumahnya.

Pelaku yang diduga gangguan jiwa itu menggali kembali kepala anaknya setelah diamankan petugas.

"Potongan tubuh korban seperti pinggul ke kaki, bagian dada ditemukan di semak dekat sungai. Itu pun kami temukan setelah air sungai surut," sebut Ricky.

Baca juga: Cerita Polisi Tangani Kasus Bapak Mutilasi Anaknya di Riau: Saya Sedih hingga Tak Bisa Tidur

Potongan tubuh korban yang ditemukan, sebut dia, telah dimakamkan.

Sementara pelaku bernama Arharuby (42), saat ini sudah berada di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan di Kota Pekanbaru untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaannya.

 

Diberitakan sebelumnya, Arharuby (42) memutilasi anak kandungnya berinisial F (9).

Potongan tubuh korban ditemukan berserakan di sekitar rumah pelaku.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Inhil AKBP Dian Setiyawan mengatakan, aksi sadis itu dilakukan pada Senin (13/6/2022) sekitar 14.30 WIB.

"Jadi yang bersangkutan itu (Arharuby) diduga ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Kalau dia gila enggak kita proses, dirawat di rumah sakit jiwa. Tapi kalau dia waras, pura-pura gila, ya kita proses hukum," ujar Dian melalui sambungan telepon, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Sebelum Ditangkap, Ayah yang Mutilasi Anaknya Berusia 9 Tahun Berteriak di Jalan Sambil Bawa Sajam

Dian menjelaskan, pelaku awalnya mengamuk sambil membawa parang di pinggir jalan yang membuat arus lalu lintas macet.

Polisi yang mendapat laporan, langsung menuju lokasi untuk mengamankan pelaku.

"Warga bersama TNI, Polri dan Satpol PP datang ke lokasi untuk menangkap pelaku. Waktu itu dicari anaknya, karena pelaku ini tinggal bersama seorang anaknya," sebut Dian.

Setelah dicari, ternyata anaknya sudah dimutilasi. Potongan tubuh korban berserakan di sekitar rumahnya.

Dia menyebut, potongan tubuh korban yang ditemukan, yakni bagian kepala, pinggang hingga kaki, usus, lengan tangan 15 sentimeter, tangan sebelah kanan dan bagian dada sebelah kanan.

"Potongan tubuh korban di buang-buang di sekitar rumahnya itu," sebut Dian.

Baca juga: Ayah Mutilasi Anaknya Berusia 9 Tahun di Inhil, Bagian Tubuh Korban Ditemukan di Rumah dan Sungai

Dian menambahkan, barang bukti yang diamankan, berupa satu bilah parang berukuran 50 sentimeter, dua lembar tikar pandan terdapat bercak darah, sehelai kain selendang, sehelai baju kaos, dan sehelai celana pendek.

"Pelaku saat ini dilakukan observasi kejiwaannya," tutup Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com