Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena ABG di Nunukan Keluyuran Sampai Dini Hari, DSP3A: Imbas Kurang Dekatnya Orangtua dan Anak

Kompas.com - 09/06/2022, 19:50 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Penguatan parenting

Mengatasi masalah ini, DSP3A Nunukan bakal mencoba berkoordinasi dengan Kepolisian dan Satpol PP untuk mengaktifkan jam malam.

Sejauh ini, Pemkab Nunukan sudah memiliki Perbup jam belajar anak, namun belum ada aturan spesifik terkait batasan anak dan remaja keluar malam hari.

"Situasi ini seakan genting ya, pergaulan anak kita bikin takut. Sementara mereka adalah aset bangsa yang harus kita jaga sebagaimana amanah Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014. Kita coba batasi jam malam, dan akan memperkuat strategi parenting," kata Faridah.

Selain pembatasan jam malam, DSP3A juga akan menjajaki kemungkinan sekolah di Nunukan melakukan strategi parenting.

Baca juga: Oknum Perwira Polisi Diduga Cabuli ABG Berusia 13 Tahun, Modus Beri Janji Biayai Sekolah

Sekolah harus membuat pertemuan rutin, mengundang orangtua. Guru-guru akan memberi laporan perkembangan anak, dan prestasi akademik mereka.

Di Nunukan, sudah ada sekolah yang merealisasikan program tersebut, yaitu Ibnu Sina dan Sekolah Muhammadiyah, yang merupakan sekolah swasta.

"Ketika semua terpantau, kita berharap anak kita memiliki wawasan dan kelakuan yang baik. Memang tidak bisa serta merta, setidaknya dengan pengawasan dan penjagaan orangtua, guru dan semuanya, potensi anak anak bisa diarahkan sebagaimana mustinya," kata Faridah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com