LEWOLEBA, KOMPAS.com - Gunung api Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Selasa (7/6/2022) sore.
Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian mengatakan, erupsi terjadi pada pukul 14.22 Wita
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 12.4 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 2 detik.
"Letusan disertai dentuman sedang," ujar Stanislaus dalam keterangan tertulis, Selasa.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Masih Siaga, Warga 3 Desa Ini Diminta Tetap Waspada
Stanislaus menjelaskan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
"Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.223 m di atas permukaan laut," ujarnya.
Stanislaus kembali mengingatkan pengunjung dan warga sekitar agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer (km) dari puncak dan radius 3,5 km untuk sektor timur dan tenggara.
Selain itu, warga Desa Jontona, Lamawolo, dan Lamatokan agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada Ispa dan Lahar
Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya, masyarakat yang berada di sekitar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu, hingga kini abu vulkanik jatuh di beberapa sektor di sekeliling Ile Lewotolok.
Karena itu masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.