Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Hidup Berkualitas di Desa

Kompas.com - 30/05/2022, 08:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
  1. Kesejahteraan Fisik, di antaranya ketidaknyamanan dan rasa sakit, energi dan kelelahan, aktivitas sosial, tidur dan istirahat, fungsi sensorik;
  2. Kesejahteraan Psikologis, mencakup perasaan positif, berpikir, belajar, memori dan konsentrasi, image tubuh dan penampilan, perasaan negatif;
  3. Hubungan Sosial, mencakup hubungan pribadi, dukungan sosial, kegiatan pendukung;
  4. Hubungan dengan lingkungan, mencakup kebebasan, keselamatan dan keamanan fisik, lingkungan rumah, kepuasan kerja, sumber daya keuangan, perawatan kesehatan dan sosial: aksesibilitas dan kualitas, peluang untuk memperoleh informasi dan keterampilan baru, partisipasi dan kesempatan untuk rekreasi/kegiatan waktu luang, lingkungan fisik (polusi/kebisingan/lalu lintas/iklim), transportasi.

Banyak orang yang bermimpi untuk tinggal di kota–kota besar. Kehidupan di kota dipercaya dapat meningkatkan kualitas hidup dan kelayakan hidup seseorang.

Namun, hidup di kota tak jarang dapat membuat seseorang mudah stres dan muak dengan hiruk pikuk berbagai permasalahan.

Oleh karena itu, banyak orang memilih pindah dan tinggal di desa untuk mendapatkan ketenangan yang tidak dapat dirasakan di kota.

Pilihan untuk pindah di desa tidak mengurangi kualitas hidup seseorang. Berpindah ke desa dapat menjadi pilihan yang tepat karena kualitas alam yang masih terjaga dan kehidupan berjalan sesuai dengan keinginan tanpa adanya tuntutan seperti hidup di kota.

Hidup di pedesaan tetap dapat menjadikan hidup berkualitas dengan adanya:

1. Kesejahteraan fisik

Hidup di desa akan memberikan hidup yang lebih tenang dan damai dari hiruk-pikuk kota yang memuakkan.

Tak jarang orang kota menyukai berlibur ke daerah-daerah untuk mendapatkan ketenangan.

Selain itu, gaya hidup yang lebih sehat dari bahan-bahan makanan yang sangat mudah didapatkan di desa, apalagi kondisinya masih segar.

2. Kesejahteraan psikologis

Dengan kehidupan di desa yang sederhana akan mendorong hidup menjadi lebih hemat dan tidak harus mengeluarkan biaya besar dalam memenuhi kehidupan sehari–hari.

Berbeda dengan kehidupan di kota membuat umumnya orang mudah tergiur dengan kemudahan dalam berbelanja yang dapat membuat pengeluaran lebih jauh meningkat dari pada pengeluaran ketika hidup di desa.

Secara psikologis hal ini memengaruhi pola pikir seseorang dalam manajemen keuangannya.

Selain itu secara psikologis juga dapat membawa seseorang jauh dari gaya hidup hedonis ketika seseorang hidup dengan hemat.

Berbeda dengan hidup di perkotaan yang tidak luput dari gaya hidup hedonis. Banyak dari warga di perkotaan yang hidup hedonisme untuk memenuhi gengsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com