Oleh: Mitta Yesia, Sarah Dwita Aprilia dan Naomi Soetikno*
BANYAK orang ingin meningkatkan kualitas hidupnya, tapi hanya segelintir orang yang dapat mewujudkan keinginannya.
Meningkatkan kualitas diri dan mewujudkan mimpi-mimpi untuk hidup lebih baik tidaklah mudah.
Banyak dari mereka berusaha melakukan apapun demi memiliki hidup lebih baik. Bahkan terkadang semua usaha dihalalkan demi mewujudkannya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami peningkatan setiap tahun.
Tinggi rendahnya IPM tidak terlepas dari sejalurnya pembangunan yang dilakukan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Indeks Pembangunan Manusia mengukur kualitas hidup manusia yang dilihat dari kualitas kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran per kapita per tahun.
IPM juga digunakan untuk mengukur dampak pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan kualitas hidup yang baik kepada masyarakat.
Sejak tahun 2010, pembangunan manusia di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Pertumbuhan IPM di Indonesia rata–rata mengalami pertumbuhan sebesar 0,89 persen per tahun.
Sedangkan dari data BPS untuk tahun 2020 mengalami perlambatan karena masa pandemi yang melanda Indonesia.
Rata-rata pertumbuhan IPM 2010 hingga 2020 sebesar 0,78 persen per tahun.
World Health Organization (WHO) tahun 2012 mengatakan, kualitas hidup adalah pandangan seseorang di kehidupan mereka dalam berbagai konteks budaya dan lingkungan sekitar yang berkaitan dengan tujuan, harapan, standar.
Kualitas hidup merupakan hal yang berkaitan dengan kebutuhan individu. Kualitas hidup menentukan bagaimana cara kita mengambil keputusan (Rogala, 2014).
Terdapat empat aspek yang dapat mengukur kualitas hidup seseorang: