PURWOKERTO, KOMPAS.com - Warga menduga kebakaran rumah yang menewaskan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, disebabkan korsleting listrik.
Tetangga korban, Rahmat Kurnia (55) mengungkapkan, dugaan itu berdasar karena melihat sumber api kali pertama terlihat dari bagian atas kamar. Selain itu, korban selama ini sering bermain instalasi kabel listrik di rumah tersebut.
"Dia suka mainan listrik, kalau ada hal-hal baru pengin tahu, apa saja," kata Rahmat yang rumahnya bersebalahan persis dengan rumah korban saat ditemui, Senin (23/5/2022).
Baca juga: Anak Berkebutuhan Khusus Tewas Terbakar di Kamar, Warga Sempat Dengar Teriakan Korban
Karena kebiasan itu membahayakan, beberapa waktu lalu Rahmat sempat memindahkan instalasi kabel listrik di kamar korban ke bagian atas.
"Kabel sudah saya naikkan ke atas agar tidak bisa dijangaku dia. Mungkin dia tadi mainan (kabel) lagi, terlihat sumber api dari sini," ujar Rahmat sambil menunjukkan instalasi kabel yang terbakar di kamar korban.
Bahkan kata Rahmat, korban juga berkali-kali tersetrum akibat mainan kabel listrik.
"Kabel diotak-atik gitu, sering juga kesetrum, tapi enggak ada kapoknya," kata Rahmat.
Rahmat mengatakan, korban sebelumnya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Ajibarang. Namun sejak pandemi Covid-19 tidak pernah bersekolah lagi.
Korban selama ini tinggal bersama nenek, ibu dan adiknya yang masih bayi. Sementara sang ayah telah lama bercerai dengan ibu korban.
Tetangga lainnya, Yuni (44), mengatakan korban berasal dari keluarga tidak mampu.
"Ibunya waktu kejadian lagi keluar rumah, kerjanya kadang jadi asisten rumah tangga tapi tidak tetap. Neneknya sudah sepuh banget," ujar Yuni.
Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah non-permanen di Kelurahan Rejasari, RT 1 RW III, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ludes terbakar, Senin (23/5/2022).
Akibatnya seorang anak berkebutuhan khusus yang sedang berada di dalam kamar tewas terbakar karena tidak dapat menyelamatkan diri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.