Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Seorang Ibu di Bandung, Kehilangan 2 Anak hingga Jatuh Bangun Temani Anak Lawan Thalasemia

Kompas.com - 23/05/2022, 07:44 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Dalam kondisi itu, Ai kerap menangis, lantaran tak sanggup melihat putranya berjibaku dengan rasa sakit yang tak pernah dirasakan.

"Ada pengalaman, ketika dia lagi sakit-sakitnya kaki dia, dia sempat mukul mukul sendiri dan itu saya suka gak kuat, saya sampai bilang : "Pukul aja Mamah, jangan pukul badan Dede, coba ke Mamahin rasa sakitnya," dia teriak : "Gak kuat mah ini tuh sakit banget," dia sampai menjambak rambutnya," kata dia sambil berderai air mata.

Tak sanggup melihat anaknya harus menderita, saat Arya diserang nyeri yang tak berkesudahan. Ia mengaku kerap menghubungi langsung pihak Rumah Sakit untuk segera dilakukan penanganan

"Kalau udah kaya gitu saya nelepon langsung ke pihak Rumah Sakit, akhirnya direkomendasikan untuk ke IGD," tuturnya.

Kendati, harus bergelut dengan rasa sakit. Arya dikenal sebagai anak yang memiliki IQ di atas rata-rata.

Baca juga: Havana Hills Cilacap: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Sang Ibu menuturkan, Arya selalu siap dan mampu menjawab setiap soal ketika ada tugas atau ujian dari sekolah.

Saat ini Arya masih belum bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) lantaran dia masih belum bisa berjalan.

"Tapi selama di sekolah waktu SD ada psikotes gitu, alhamdulillah secara IQ dia bagus. Waktu itu Arya masih kelas 6 SD, sekarang itu Arya masih belum bisa melanjutkan ke jenjang SMP karena belum bisa berjalan, pengalaman itu yang gak bisa saya lupakan," ujarnya.

Kehilangan Anak ke-4

Bak kisah sinetron, Ai mesti kembali menelan pil pahit. Setelah mengikhlaskan Salsa putri keduanya, Ai juga harus rela kehilangan Bilqis putri bungsunya.

Ketika diwawancarai Kompas.com, Ai mengaku kepulangan Bilqis baru menginjak 100 hari. Padahal, putri bungsunya negatif Thalasemia.

"Apalagi kemarin saya mengalami down, karena adiknya Arya meninggal, tapi alhamdulillah adiknya Arya sehat sudah saya screening, tapi kenapa harus cepat diambil, mungkin ini pembelajaran juga buat saya," ungkapnya.

Ujian yang bertubi-tubi itu sempat membuat ia drop bahkan stres. Wajar saja,  ia kerap meratapi nasibnya yang harus membesarkan buah hati dengan penyakit thalasemia.

"Banyak, dan gak bisa saya lupakan. Karena, saya itu mengalami perasaan yang gimana, melihat anak orang lain pada sehat tapi anak saya sakit. Mungkin ini ujian atau teguran buat saya, ya diambil hikmahnya," tuturnya.

"Mungkin Allah lebih sayang ke Arya, meskipun Arya dikasih penyakit tapi Allah masih sayang dan memperpanjang hidupnya. Saya yakin tidak semua yang sakit itu bakal cepat meninggal toh yang sehat juga gak tau soal usia mah," tambahnya.

Baca juga: Bayi Perempuan Ditemukan di Dalam Kantong Keresek di Kopo Bandung, Disimpan Dekat Pos Satpam

Kendati begitu, berlama-lama meratapi kesedihan bukan sesuatu yang dibutuhkan oleh Yusifa dan Arya.

Doa, harapan, dan dukungan moral adalah suplemen terbaik bagi buah hatinya untuk bisa terus hidup berdampingan bersama Thalasemia.

Pun baginya, hingga hari ini ia masih harus terus menjalani medan jurit tanpa ada kata "Menyerah" atau "Kalah".

"Thalasemia itu gak menular, justru yang menular itu semangatnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com