Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Bocah 14 Tahun di Karawang Terungkap, Diduga Gantung Diri Ternyata Dianiaya Kakak Ipar

Kompas.com - 19/05/2022, 16:33 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Polisi mengungkap kasus kematian S, bocah 14 tahun yang ditemukan tewas dengan jerat tali di leher di bawah jembatan jalan tol Jakarta-Cikampek, Senin (9/5/2022) lalu. Berikut kronologinya:

Ditemukan tewas, dikira bunuh diri

Saat itu, sekitar pukul 19.00 WIB, masyarakat Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan jasad S.

Saat itu, ada jerat tali di leher. Namun posisinya tak berdiri. Jasad S ditemukan telungkup di dasar kolong jembatan.

Baca juga: Bocah 14 Tahun di Karawang Sempat Diduga Bunuh Diri, Ternyata Tewas Dianiaya Kakak Ipar

Kapolsek Telukjambe Timur Kompol Oesman Imam Qomarudin saat itu menyebut, S mengakhiri hidup lantaran depresi karena dimarahi, bensin yang dijualnya belum dibayar konsumen.

Hal itu berdasarkan keterangan T, kakak ipar S, yang saat itu berstatus saksi.

Kejanggalan

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jawa Barat menemukan kejanggalan atas kematian S.

Komisioner Komnas PA Jabar Wawan Wartawan mengaku mengumpulkan informasi dan fakta-fakta di lokasi kejadian, wawancara terhadap keluarga, dan orang terdekat S.

Informasi yang dikumpulkan menyebut, S putus sekolah lalu bekerja membantu kakak iparnya menambal ban juga mengisi bensin.

Adapun dari keterangan RT, pemilik bengkel atau kakak ipar S bukan warga Telukjambe Timur.

Baca juga: Bocah 14 Tahun Diduga Gantung Diri di Karawang Ternyata Tewas Dianiaya Kerabat Dekat

Informasi yang beredar di publik, kata Wawan, S memiliki keterbelakangan mental dan tidak bersekolah.

Namun setelah ditelusuri, ada beberapa bukti pendukung berupa dokumen administrasi kependudukan dan buku beasiswa sekolah. S juga tidak memiliki latar belakang keterbelakangan mental.

Komnas PA juga mendatangi kediaman orangtua korban di Telukjambe Barat, Karawang. 

Melihat kondisi rumahnya, keluarga S tergolong tidak mampu. Ayah S bernama SA (45) bekerja sebagai buruh kasar pembuat arang kayu. SA memiliki 4 anak dan S merupakan anak ketiga. S dikenal baik meski putus sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Regional
Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Regional
Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Regional
Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Regional
KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

Regional
Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com