Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD Banten Heran, Banyak Industri Tapi Pengangguran Tertinggi

Kompas.com - 17/05/2022, 22:43 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Provinsi Banten sebagai daerah dengan tingkat pengangguran terbuka tertinggi, yakni sebesar 8,5 persen.

Tingginya angka pengangguran ini membuat Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni heran. Pasalnya, industri banyak berdiri.

"Kita tahu bahwa Provinsi Banten ribuan industri, ribuan usaha ada di Provinsi Banten. Tapi kok kita masih (tinggi angka) pengangguran," ujar Andra kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Serang. Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Pengangguran Banten Tertinggi, Penjabat Gubernur: Itu Masalah Klasik

Menurut Andra, lulusan SMA dan SMK di Banten banyak yang tidak terserap di dunia industri.

Untuk itu, politisi Partai Gerindra itu mendorong Pemerintah Provinsi Banten berkomunikasi dan membuat kebijakan agar industri memprioritaskan menggunakan tenaga kerja lokal.

"Pemprov Banten untuk melakukan pembinaan kepada pengusaha atau badan usaha yang ada di provinsi untuk bisa menyerap tenaga kerja dari lulusan SMA SMK warga Banten," ujar Andra.

"Tentu kebijakan (kuncinya) dan juga pertumbuhan ekonominya," sambung Andra.

Baca juga: Sering Disuruh Saat Gotong Royong, Pria di Balikpapan Bunuh Temannya Sendiri

Sebelumnya, PJ Gubernur Banten Al Muktabar menjelaskan akan bertemu dengan para pengusaha agar memprioritaskan SDM dari warga lokal Banten.

"Peraturan perundangan-undangan bahwa menggunakan saudara di sekitar menjadi keharusan," ujar Muktabar.

Menurut Muktabar, kini Banten menjadi daerah tujuan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia untuk mencari pekerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com