Tiba di Candi agung Borobudur, mereka langsung menuju ke depan altar yang dibangun di pelataran Candi Borobusur.
Di tempat ini mereka kembali melakukan puja bhakti, sebelum kemudian melakukan prosesi detik-detik Tri Suci Waisak.
Baca juga: Malam Ini, Festival Lampion Waisak 2022 di Candi Borobudur, Ini Jadwalnya
Ketua II DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jateng, Tanto Sugito Harsono mengatakan, prosesi kirab sengaja membawa persembahan berupa hasil bumi dari penduduk lokal di Mendut, Borobudur dan sekitarnya.
Ia berharap dengan prosesi kirab ini, maka umat bisa mencapai diri, merenung menjelang detik-detik Waisak, yang akan jatuh pada pukul 11.13.46.
Di saat itu, seluruh umat Buddha akan bermeditasi bersama-sama.
Baca juga: Sejarah, Makna, dan Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia
Dirinya juga mengaku bahagia karena sudah dua tahun tidak melaksanakan perayaan Waisak di Borobudur, namun tahun ini sudah diperbolehkan.
"Tentu kami dan umat Buddha lainnya berbahagia karena bisa berkumpul bersama, meski kami tetap harus menjaga protokol kesehatan, menjaga jarak, memakai masker dan handa sanitizer, agar covid betul-betul melandai dan hilang, menjadi bukan pandemi namun endemi," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya tidak mengundang umat dari mana pun, namun hanya mengundang majelis-majelis dan pengurus.
"Namun tampaknya antusias umat Buddha cukup tinggi, mungkin karena sudah dua tahun vakum," ujarnya.
Sekitar 1.200 umat Buddha diperkirakan hadir mengikuti rangkaian Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 yang merupakan peringatan kelahiran, kehidupan dan kematian sang Buddha Gautama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.