Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Kotoran Dibuang di Kebun Sawit dekat Pemukiman, Bau Busuk Tercium Ratusan Meter, Sungai Tercemar

Kompas.com - 12/05/2022, 21:51 WIB
Acep Nazmudin,
Khairina

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Warga di sejumlah kampung di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengeluh aroma busuk yang tercium di pemukiman.

Aroma tersebut berasal dari limbah kotoran ternak yang dibuang di dekat pemukiman sejak satu minggu belakangan.

Tiga kampung yang terdampak aroma limbah kotoran tersebut antara lain Kampung Sawit, Cibawang, dan Lebak Jambu Desa Pasir Tanjung, Rangkasbitung.

Baca juga: Bau Busuk Limbah Restoran Ganggu Belajar Mengajar SD di Labuan Bajo, Siswa Pusing hingga Muntah

Unus, salah satu warga Kampung Sawit mengatakan, aroma busuk sudah mulai tercium sejak Senin (9 /5/2022).

“Bau banget, aromanya mengarah ke kampung kami, dan lalat juga sudah mulai banyak datang, apalagi jika setelah hujan,” kata Unus ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (12/5/2022).

Unus mengatakan aroma tersebut berasal dari limbah kotoran yang dibuang di areal perkebunan sawit milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Cisalak Baru di Blok Cibawang Pasir Tanjung.

Kata Unus, jumlah limbah kotoran tersebut sangat banyak, menumpuk di areal perkebunan bahkan dibuang begitu saja di tengah jalan akses perkebunan.

Dibawa truk

Menurutnya, limbah tersebut dibawa oleh truk pada malam hari. Dalam satu minggu ini sudah beberapa kali ada pembuangan limbah yang keperegok oleh warga. Truk tersebut membuang limbah kotoran pada malam atau dini hari.

Unus mengatakan, pembuangan limbah kotoran ini sudah pernah terjadi pada awal 2022 lalu, namun sempat dihentikan.

“Tapi sekarang ada lagi, dan parahnya dibuang begitu saja di tengah jalan hingga tidak bisa dillalui karena terhalang tumpukan limbah, kata Unus.

Baca juga: Teluk Bima Diduga Tercemar Limbah, Ada Gumpalan Jeli yang Sebabkan Ikan Kecil Mati

Unus tidak tahu darimana truk yang membuang limbah tersebut berasal.

Warga lain Ummah, juga mengeluh tidak nyaman dengan aroma bau dan lalat yang muncul dalam jumlah banyak.

Kediaman Ummah di kampung Cibawang hanya beberapa ratus meter dengan lokasi pembuangan limbah kotoran tersebut.

“Sangat tersiksa dengan baunya, sangat tidak nyaman, makanan dihinggapi banyak lalat, mau tidur juga badan dipenuhi lalat,” kata dia.

Selain aroma bau dan kehadiran lalat, kata Ummah, limbah tersebut juga mencemari sungai.

Saat hujan, genangan kotoran mengalir ke Sungai Ciberang yang dipakai warga untuk mandi, mencuci hingga kebutuhan air bersih.

“Badan gatal kalau mandi di sungai, sekarang minum juga tidak lagi ambil di sungai, tapi harus beli galon,” kata dia.

Baca juga: Kawasan Industri Padalarang Bandung Barat Semburkan Limbah Pabrik, DLH Siapkan Sanksi

Sekretaris Desa Pasir Tanjung, Apip mengatakan sudah mengetahui terkait adanya pembuangan limbah kotoran di Blok Cibawang.

Bahkan kasus tersebut, kata dia, bukan hal baru karena pernah terjadi hal serupa pada beberapa bulan lalu.

Pembuangan limbah kotoran pada waktu sebelumnya, menurutnya, sudah dihentikan setelah dimusyawarahkan antara warga dan pihak yang membuang limbah di lokasi tersebut.

“Sudah selesai, pemilik limbah tersebut perusahaan ternak dari luar Lebak, kalau enggak salah dari Serang atau Tangerang,” kata Apip.

Sementara untuk limbah yang dibuang baru-baru ini, kata Apip, belum ada laporan dari warga ke kantor desa. Laporan baru datang dari PTPN yang mempertanyakan keberadaan limbah tersebut.

Penjelasan PTPN

Dikonfirmasi terpisah, Maman Permana selaku Krani 1 personalia PTPN VIII Cisalak Baru mengklaim limbah kotoran tersebut bukan milik PTPN. Pembuangan limbah di areal PTPN disebut tanpa izin.

“Pembuangan limbah tersebut bukan tanggung jawab PTPN, justru kami jadi korban,” kata Maman dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Baca juga: Sungai di Kalbar Diduga Tercemar Limbah Sawit, Ikan Mati Mendadak

Akibat ada pembuangan limbah kotoran tersebut, aktivitas produksi perkebunan juga terganggu.

Gara-gara limbah di tengah jalan, kata dia, 27 hektar areal perkebunan tidak bisa dilalui untuk mengangkut hasil produksi.

“Karyawan kami juga terganggu karena baunya sangat menyengat,” kata dia.

Maman mengatakan sudah melaporkan pembuangan limbah tanpa izin tersebut ke Polsek Rangkasbitung.

Saat ini pihaknya sedang menunggu penyelidikan dari polisi siapa yang bertanggung jawab di balik pembuangan limbah tersebut.

“Kalau tidak dilaporkan khawatir nanti masyarakat mengira itu limbah milik PTPN,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com