Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumput Purun Belitung Diboyong ke Markas PBB, Ini Fungsinya

Kompas.com - 09/05/2022, 10:47 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Nama purun (Lepironia articulata) mendadak viral setelah diperkenalkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pada Sidang Majelis Umum PBB diselenggarakan di United Nation Head Quarter (UNHQ), New York City, Rabu (4/5/2022).

Dalam sambutan Sandiaga di acara High-level Thematic Debate on Tourism tersebut, dia mengatakan bahwa purun merupakan bentuk konkret dalam pariwisata yang berkelanjutan.

Dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Sandiaga menyebut bahwa purun dapat mengganti sedotan plastik. Dia berkata, ini merupakan solusi berbasis produk-produk alam atau nature based solution.

"Nah itu yang kita hadirkan, dan kita langsung menunjukkan bahwa sedotan berbasis purun ini yang akan menjadi solusi kita real untuk mengatasi isu-isu lingkungan hidup," ucap Sandiaga seperti dikutip dari laman resmi Kemenparekraf.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Bahas Pengembangan Desa Wisata di Sidang Umum PBB

Purun merupakan rumput teki-tekian yang memiliki batang lurus, berongga, dan tidak berdaun sehingga efektif untuk digunakan sebagai pengganti sedotan plastik.

Rumput purun tersebut dikemas menjadi sedotan minuman yang ramah lingkungan.

Hasil kerajinan masyarakat Belitung, Kepulauan Bangka Belitung itu juga bakal menjadi peralatan jamuan di forum group of twenty (G20) 2022.

Ilustrasi panen rumput purun yang tumbuh di rawa.SHUTTERSTOCK/Quang nguyen vinh Ilustrasi panen rumput purun yang tumbuh di rawa.

Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, sedotan purun yang berasal dari rumput purun kini telah dikembangkan sebagai usaha ekonomi kreatif.

Bahan bakunya melimpah sehingga memungkinkan untuk produksi massal.

"Tumbuh di daerah rawa dan kolong bekas tambang timah," kata Isyak kepada Kompas.com, Minggu (8/5/2022).

Salah satu daerah penghasil purun yakni Pulau Seliu, Belitung.

Saking banyaknya purun yang tumbuh subur sehingga kawasan tersebut dinamakan danau purun.

"Ini menjadi simbol kebangkitan UMKM dan Ekraf di Belitung," ujar Isyak.

Ilustrasi purun setelah dikeringkan, bisa dijadikan pengganti sedotan plastik. SHUTTERSTOCK/konjaunt Ilustrasi purun setelah dikeringkan, bisa dijadikan pengganti sedotan plastik.

Saat ini sedotan purun telah dijual komersial secara offline maupun online.

Bahkan Kemenparekraf, kata Isyak, juga telah memesan ratusan boks sedotan purun untuk promosi dan penggunaan di lingkungan kerja.

Sebagai eco straw sedotan purun dinilai ramah lingkungan karena bisa dibudidayakan dan mudah terurai.

Baca juga: Kisah Warga Kampung Purun, Hidup Sejahtera, Produk Tembus 4 Negara

"Kami bersemangat untuk mendorong produksi lebih banyak karena ada dukungan. Termasuk Sarinah ikut mewadahi dan memasarkan. Juga berbagai restoran di Belitung mulai konsisten pakai purun," ujar Isyak.

Rumput purun sendiri merupakan jenis tanaman teki-tekian. Selain untuk sedotan, juga bisa dijadikan bahan anyaman. Jenis purun danau (Lepironia articulata) adalah yang paling banyak ditemukan di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com