Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Korupsi Rp 2,4 M di Pegadaian Nabire Meninggal, Kejati Papua Kejar Aset Pelaku

Kompas.com - 26/04/2022, 21:06 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua menangani kasus dugaan korupsi di Kantor Cabang Pegadaian Nabire dengan kerugian negara mencapai Rp 2,453 miliar.

Pada 1 April 2022, Kejati Papua telah menetapkan MS selaku Kepala Kantor Cabang Pegadaian Nabire sebagai tersangka.

Baca juga: 3.597 Penumpang Diprediksi Padati Bandara Sentani Jayapura H-4 Lebaran

Namun pada 3 April 2022, MS meninggal dunia karena sakit.

"Sudah ada delapan saksi yang diperiksa dan telah didapat dua alat bukti yang kuat untuk menetapkan MS sebagai tersangka. Namun pada 3 April, MS meninggal dunia dan kasus penyidikan kasus tersebut dihentikan," ujar Kepala Kejati Papua Nikolaus Kondomo di Jayapura, Selasa (26/4/2022).

Walau penyidikan kasus tersebut dihentikan, Kejati Papua telah menyita tiga sertifikat tanah milik MS yang akan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Nabire. Sertifikat tanah itu akan dilelang bersama Pegadaian.

Nikolaus memastikan jika ketiga aset tanah itu belum bisa menutupi kerugiaan perusahaan yang berstatus Badan Usaha Milik Negara itu, Kejati Papua akan menelusuri aset MS yang dibeli pakai uang korupsi.

"Pasti kita akan tindak lebih lanjut apakah dari uang yang ada itu (hasil korupsi) digunakan untuk kepentingan yang lain,maka kita akan gali lebih lanjut," kata Nikolaus.

Mengenai modus korupsinya, Nikolaus menjelaskan, MS berperan sebagai pemain tunggal dengan menyelewengkan uang setoran nasabahnya.

Baca juga: Cegah Antrean, Bandara Sentani Jayapura Sediakan Layanan Check In Mandiri

Dengan kewenangan yang ia miliki, MS tidak menyetor uang nasabah yang telah menebus barang jaminannya.

"MS melakukan tahan pelunasan yaitu dengan menerima uang dari nasabah yang melakukan pelunasan tapi tidak menginput dalam sistem Pegadaian. Ini berlangsing cukup lama sampai hal ini diketahui dari hasil audit internal Pegadaian," terang Nikolaus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com