JAYAPURA, KOMPAS.com - Dalam satu pekan terakhir, konsumen elpiji di Kota dan Kabupaten Jayapura, Papua, kesulitan mendapat pasokan gas karena stok sempat kosong di beberapa pangkalan.
Sejak Sabtu (16/4/2022), pasokan elpiji di beberapa pangkalan sudah mulai tersedia, namun harganya mengalami kenaikan.
Baca juga: Bawa 1 Kilogram Ganja, Seorang WN Papua Nugini Ditangkap
Seperti yang dialami oleh Nut Lilis, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Vim, Distrik Abepura.
Ia mengaku sempat tidak bisa mendapat elpiji, namun sehari setelahnya pasokan gas sudah mulai tersedia.
"Jumat (15/4/2022) gas di rumah saya habis, sudah cari ke dua SPBU dan beberapa toko yang biasa jual di wilayah Kotaraja-Abepura, stoknya kosong," ujarnya di Jayapura, Selasa (19/4/2022).
Lilis terkejut setelah mengetahui harga elpiji mengalami kenaikan.
"Sabtu (16/4/2022) pagi pas pasokan mulai masuk, tapi harganya naik lagi, dari Rp 170.000 jadi Rp 185.000 untuk yang tabung 5 kg," sambungnya.
Baca juga: Kasus Penimbunan 1.140 Liter Solar di Jayapura, Polisi: Tersangka Sudah Berulang Kali Melakukannya
Hal yang sama dialami Yanto, warga Distrik Heram, Kota Jayapura. Ia mengaku sempat kesulitan mendapat elpiji.
Ia pun akhirnya bisa dapat elpiji tabung 12 kg dengan harga Rp 345.000.
"Saya dapat di toko depan Universitas Terbuka, harganya Rp 345.000. Tidak apa-apa harga naik yang penting stoknya ada," tutur Yanto.
Baca juga: Besok, 8 Tersangka Pengibar Bendera Bintang Kejora Jalani Sidang di PN Jayapura