KUPANG, KOMPAS.com - Jenazah Paulus Nahak dan putrinya Istin Nahak, korban kecelakaan truk di Pegunungan Arfak, Papua Barat, ditempatkan dalam satu gerobak kargo, saat tiba di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT, Kamis (14/4/2022) siang.
Begitu diturunkan dari pesawat, jenazah Paulus dan anaknya ditempatkan dalam satu gerobak.
Sedangkan 16 jenazah lainnya, masing-masing menempati satu gerobak kargo.
Jenazah belasan korban ini, kemudian dibawa ke ambulans yang sudah menunggu di dekat terminal VIP Pemda.
Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF)-NTT di Papua Barat, Clinton Tallo yang turut mengantar jenaz dari Manokwari mengatakan, jenazah ayah dan anak itu diterbangkan tanpa didampingi keluarga.
Menurut Clinton, ibu dari balita tersebut kondisinya masih kritis dan dirawat di rumah sakit Papua Barat.
“Salah satu korban yang kritis adalah ibu dari anaknya yang meninggal,” kata Clinton, kepada sejumlah wartawan, Kamis siang.
Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemulangan 18 Jenazah Korban Kecelakaan Maut Pegunungan Arfak ke NTT
Saat ini lanjut Clinton, ibu tersebut membutuhkan darah dengn golongan B untuk kepentingan operasi di rumah sakit.
“Tadi malam Pangdam minta anggota donor darah untuk bantu ibu ini,” kata Clinton.
Baca juga: Tragedi Kecelakaan Maut di Pegunungan Arfak...
Kecelakaan maut tersebut menyebabkan 18 orang penumpang truk meninggal dunia.
Mereka adalah para pekerja tambang emas ilegal yang mayoritas berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.