KOMPAS.com - Harga minyak goreng curah di Tasikmalaya, Jawa Barat, yang meroket dikeluhkan warga. Salah satunya Jajang Anwar.
Pria berusia 45 tahun ini mengaku bingung dengan harga minyak goreng curah.
Pasalnya, harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 14.000 per liter.
Namun, di lapangan, dia harus membeli seharga Rp 19.000 per liter.
"Ini mah kita antre buat beli minyak curah mahal Rp 19.000 per liter susahnya minta ampun sampai antre panjang begini. Bagaimana kalau ada minyak goreng curah murah sesuai HET, gak kebayang antrenya,” ujarnya kepada Kompas.com di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Minyak Goreng Curah di Tasikmalaya Langka, Warga Harus Antre sejak Subuh
Jajang mengatakan, dirinya bersama warga lainnya sudah berkeliling mencari agen minyak goreng curah, tetapi sebagian besar stoknya kosong.
Selain itu, bila mendapatkan agen yang mempunyai stok, Jajang juga harus antre terlebih dulu.
"Kayaknya ini bakal sama nasibnya sama minyak kemasan. Udah subsidi dicabut, barang (jadi) banyak kan (di pasaran). Nah, ini juga sama minyak curah, kalau nanti subsidi dicabut pasti stok melimpah lagi di pasaran, lucu. Padahal subsidi kita nggak makan sama masyarakat, toh harga juga mahal dari kemarin-kemarin tak sesuai subsidi," ucapnya.
Baca juga: Meski Stok Aman, Harga Jual Minyak Goreng Curah Batam di Atas HET
Salah seorang karyawan agen minyak goreng curah, Ai (52), menuturkan, tempatnya menjual minyak goreng curah seharga Rp 19.000.
Pasalnya, tempatnya bekerja membeli minyak goreng curah seharga Rp 18.000 sampai Rp 18.500 dari para distributor.
"Iya, Rp 19.000 per liter dijualnya, kita beli masih mahal Rp 18.000 sampai Rp 18.500 per liternya di distributor. Kami juga batasi 20 liter untuk setiap orang," ungkapnya.
Baca juga: Kurang dari 4 Jam, 5.400 Kilogram Minyak Goreng Curah Bersubsidi Ludes Diserbu Warga Kota Blitar
Di Batam, Kepulauan Riau, harga minyak goreng curah mencapai Rp 18.000 per kilogram.
Hal tersebut dituturkan Apin, salah seorang penjual minyak goreng eceran di Pasar Sei Pancur, Kecamatan Sei Beduk.
Apin mengaku menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 18.000 per kilogram karena harga beli dari distributor sudah tinggi.
"Kayaknya di kawasan Sei Beduk ini cuma ada beberapa yang jual (minyak) eceran, bang. Kami jual harga Rp 18.000, ini karena kami juga beli lumayan tinggi dari distributor," tuturnya, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Kenapa Stok Minyak Goreng Melimpah Usai HET Dicabut? Ini Analisis Pengamat
Dalam sehari, Apin mengaku dapat membeli enam jeriken minyak goreng curah dari distributor untuk dijual lagi ke masyarakat.
Sementara itu, Yuli, pedagang di pasar TPID Bida Trade Center, mengaku hanya menjual minyak goreng kemasan.
Lapaknya tidak menjual minyak goreng eceran karena selalu tidak mendapat kuota dari distributor.
Setiap Yuli bertanya ke distributor soal minyak goreng curah, distributor selalu menjawab stok habis.
Baca juga: Saat Pernyataan Megawati soal Minyak Minyak Goreng Ditafsirkan Berbeda oleh Kader PDI-P…
Yuli menjelaskan, langka dan tingginya harga beli minyak goreng membuat para pedagang di kecamatan ini berpikir untuk tidak menjual komoditas tersebut.
"Eceran selalu kosong, begitu juga kemasan. Yang ada saat ini sebenarnya tinggal stok sisa aja. Kami pedagang juga bingung ini ada apa," tandasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha; Kontributor Batam, Hadi Maulana | Editor: Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.