Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Truk di Sejumlah SPBU, Ini Penjelasan Pertamina soal Stok Solar di Jayapura

Kompas.com - 29/03/2022, 17:02 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Dalam beberapa bulan terakhir, terlihat antrean truk yang hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU di Kota Jayapura, Papua.

Antrean bisa mencapai lebih dari seratus meter, terutama pada pagi hari.

Menurut petugas salah satu SPBU di wilayah Jayapura yang enggan disebutkan namanya, sudah beberapa bulan terakhir, Pertamina mengurangi distribusi solar. Sehingga ketersediaannya hanya ada di pagi hingga siang hari.

Akibatnya, antrean truk-truk dan kendaraan berbahan bakar solar pasti terjadi di pagi hari karena mereka harus menunggu pendistribusian solar terlebih dahulu.

"Dulu kita dapat distribusi solar dua kali dalam satu hari, sekarang cuma satu kali, itu masuk sekitar jam delapan. Kalau pagi antrean truk panjang karena tunggu solar masuk dulu," ujar petugas SPBU itu di Jayapura, Selasa (28/3/2022).

Sementara itu, Regional Manager Retail Sales Pertamina Papua-Maluku Awan Raharjo membantah adanya pengurangan distribusi solar ke SPBU.

Baca juga: Pakar Ekonomi: Masyarakat Digebuki Kenaikan Bahan Pokok dan Kelangkaan Solar Subsidi

"Saya memonitor setiap hari, untuk pendistribusiannya tidak ada perbedaan di banding tahun lalu, dari sisi kuota dibandingkan tahun lalu tidak ada pengurangan," kata dia.

Awan mengakui belum mengetahui secara pasti apa penyebab munculnya antrean truk di beberapa SPBU di Jayapura.

Namun, ia memperkirakan hal tersebut terjadi karena ada dua SPBU yang disanksi dan tak diberikan pasokan solar.

"Ada dua SPBU yang sedang dilakukan pembinaan di mana tidak disalurkan solar. Tapi jatah solarnya kita pindahkan ke SPBU lainnya, mungkin ini yang menyebabkan ada antrean di SPBU," tuturnya.

Dari sisi stok BBM, sambung Awan, di Regional Papua-Maluku ada 21 TBBM, seluruhnya tidak pada posisi yang kritis (di bawah tiga hari).

Bahkan, stok BBM di Jayapura rata-rata stoknya di atas lima hari.

"Kuota solar untuk regional Papua-Maluku ada 192.570 KL, jumlah ini meningkat 0,6 persen dibandingkan realisasi penyaluran di tahun lalu," ungkapnya.

 

Sementara Direskrimsus Polda Papua Kombes Ricko Taruna Mauruh mengaku sudah mengetahui informasi tentang munculnya antrean truk di SPBU.

Ia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Pertamina dan mendapat jawaban mengenai pendistribusian solar ke SPBU.

"Dari kordinasi saya dengan Pertamina, bahwa sebetulnya itu bukan masalah antrean karena yang disalurkan dengan protap dan timeline yang disiapkan Pertamina," kata Ricko.

Baca juga: Soal Larangan Buka Puasa Bersama, Bupati Jayapura Imbau Warga Kurangi Kegiatan Berkunjung secara Berkelompok

Namun, ia juga memastikan akan tetap turun langsung ke lapangan untuk mengetahui penyebab antrean di SPBU.

"Dalam beberapa hari ini kita akan coba cek situasi di lapangan untuk bagaimana mengetahui kondisi yang ada ," kata Ricko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com