Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kisruh Rebutan Solar, Polda Bengkulu Siagakan Personel Amankan SPBU

Kompas.com - 23/03/2022, 19:19 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Polda Bengkulu mengerahkan personel di sejumlah SPBU di daerah itu menyusul panjangnya antrean kendaraan untuk mendapatkan solar. Terlebih, telah terjadinya aksi pengeroyokan sesama pengemudi truk karena saling serobot antrean.

”Polisi terjunkan anggota di SPBU guna mengantisipasi kemacetan dan juga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi akibat antrean BBM,” Ungkap Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, Rabu (23/3/2022).

Sudarno menyampaikan, pengerahan personel di SPBU merupakan bentuk pelayanan Polri untuk masyarakat terutama bagi masyarakat pengguna jalan yang akan melalui jalur di sepanjang SPBU.

Baca juga: Lelah Antre Solar 3 Hari 3 Malam, Sopir Dibantu Mahasiswa Demo Pertamina

Selain itu, dengan adanya personel Polri yang di terjunkan di SPBU dapat memberikan kenyamanan dan ketertiban kepada masyarakat sehingga tidak lagi mengganggu aktivitas masyarakat lainnya yang akan melintas disepanjang jalur SPBU.

”Mudah-mudahan pendistribusian BBM di SPBU tidak lagi mengalami kendala dan tidak lagi terjadi antrean panjang seperti yang terjadi akhir-akhir kemarin," pungkas Kabid Humas Polda Bengkulu.

Sebelumnya seorang supir truk Alrido Sakti (27) warga Desa Sawang Lebar Tanjung Agung Palik, Kabupaten Bengkulu Utara menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh supir truk lainnya bersama dengan tiga temannya saat sedang mengantre BBM.

Alrido Sakti alami luka dan lebam akibat pengeroyokan itu.

Alrido dikeroyok karena sempat menegur salah seorang pengemudi truk lain karena menyerobot antrean.

Tak bersedia ditegur, pelaku mengajak rekannya yang lain lalu memukili Arido. Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi dan dalam penanganan kepolisian.

Antrean truk mendapatkan solar di SPBU BengkuluKOMPAS.COM/FIRMANSYAH Antrean truk mendapatkan solar di SPBU Bengkulu

Solar di Bengkulu stabil

Humas Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Haris Anza menyebutkan tidak ada persoalan mengenai pasokan BBM di Bengkulu. Pihaknya tetap memenuhi kuota permintaan yang diajukan oleh Pemprov Bengkulu.

"Terkait pasokan, dari Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel masih jalan terus, tentunya distribusinya menyesuaikan kuota yg sudah di tetapkan oleh Pemerintah melalui BPH migas," ujar Haris Anza saat dikonfirmasi via pesan pendek.

Ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga sebagai operator yang ditugaskan oleh Pemerintah, selalu memenuhi kebijakan Pemerintah yang telah ditetapkan.

Haris pun berkata, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel berkomitmen mendistribusikan Solar subsidi kepada masyarakat

"Kami mengimbau masyarakat untuk Bijak dan hemat dalam menggunakan BBM, apalagi ditengah tingginya harga crude oil saat ini. Sesuai aturan Perpres 191/2014, pengguna yang tidak berhak menikmati Solar subsidi agar membeli BBM Non Subsidi," imbaunya.

"Kami pastikan stok produk subtitusi Solar Non Subsidi (seperti Pertamina Dex dan Dexlite yang merupakan BBM berkualitas tersedia di SPBU," tegasnya.

Baca juga: Truk Pengangkut Solar Oplosan di Muara Enim Ditempel Stiker Pertamina agar Konsumen Percaya

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel juga turut menggandeng masyarakat, jika ada indikasi penyalahgunaan penyaluran Solar subsidi agar dapat dilaporkan ke aparat berwenang. Jika kesalahan di lembaga penyalur atau di SPBU, kami juga tidak segan-segan memberikan sanksi dan penindakan.

Untuk informasi lebih lanjut, dan apabila ada saran dan masukkan dari masyarakat, dapat juga menghubungi Pertamina Call Center di 135.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com