Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 5 Tahun Dana Paskibra Nihil, Begini Penjelasan Disbudporapar Nunukan

Kompas.com - 29/03/2022, 10:02 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pemerintah Daerah Nunukan, Kalimantan Utara, tidak mengalokasikan anggaran untuk pelatihan dan pembinaan para Paskibra.

Hal ini menjadi keluhan sekolah sekolah SMA, khususnya di wilayah pedalaman yang ada di perbatasan RI-Malaysia. Salah satunya SMAN I Krayan Selatan.

Kepala Sekolah SMAN I Krayan Selatan Jhoni Sudai mengatakan, sejauh ini, pemerintah daerah membebankan pembiayaan pada sekolah masing-masing, yang menimbulkan kesulitan khususnya sekolah di pelosok dengan jumlah pelajar yang minim.

"Tadinya kami tidak izinkan anak-anak kami ikut pelatihan paskibra di Nunukan. Tapi, ini katanya tiap sekolah wajib mengirim Paskibra. Dari Long Layu Krayan Timur ke Bandara Long Bawan Krayan Induk saja sudah Rp 2 juta ongkosnya. Mahal karena musim hujan. Tiket pesawat katakanlah Rp 1 juta untuk dua orang," kata Jhoni, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Gadis 16 Tahun di Nunukan Diperkosa Pria yang Membeli Bensin Eceran di Tempatnya

SMAN I Krayan Selatan, menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 15 juta, dengan jumlah 50 siswa siswi. 

Untuk memberangkatkan dua pelajarnya ke Nunukan Kota, pihak sekolah merogoh BOS sebesar Rp 5 juta.

"Sebenarnya tidak cukup, tapi mau bagaimana lagi? Segitu saja adanya uang kami," kata dia.

Jhon berharap, pelatihan Paskibra memiliki anggaran khusus dari APBD Nunukan karena jika mengandalkan BOS, dana tersebut bakal habis tanpa mampu membiayai kebutuhan sekolah lainnya.

"Bagaimana ada anggaranlah untuk Paskibra. Kasihan juga pelajar kami, beruntung di Nunukan Kota panitia yang tanggung penginapan dan konsumsi. Kami kemarin pas berangkat hanya pesan sama mereka supaya jangan boros-boros,’’ kata dia.

Nihilnya anggaran Paskibra di Nunukan tidak dibantah Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar), Junaedi.

"Kalau tidak salah, sudah sejak sekitar 2017 atau 2018 itu anggaran untuk Paskibra Nunukan terhenti. Sangat disayangkan memang, karena ini (Paskibra) menjadi salah satu jalan generasi perbatasan untuk

melangkah jauh ke depan dan menjadi salah satu akses memudahkan cita-citanya tercapai,’’ ujar dia.

Ia mengatakan, nihilnya anggaran membuat Pemerintah Daerah Nunukan, bermohon kepada setiap Polsek dan anggota TNI di pedalaman untuk melatih dan membina para calon Paskibra.

Mereka melatih secara suka rela, sekaligus memberi pendidikan kebangsaan dan nasionalisme bagi para pelajar, sebelum akhirnya anak didik mereka dikirim ke ibu kota Kabupaten Nunukan.

Permasalahan kembali muncul, manakala anggaran untuk diberangkatkan ke Nunukan Kota butuh biaya tidak sedikit.

Baca juga: Dibuat Dengan Rumus Matematika, Batik Uru’Ngauwit Nunukan yang Terinspirasi dari Kelapa Sawit dan Rumput Laut, Segera Mendunia

Sangat banyak wilayah pedalaman di Nunukan yang hanya bisa diakses dengan jalur sungai maupun hanya mampu ditempuh melalui jalur udara.

"Kalau masalah anggaran itu plotnya di TAPD. Kami juga menyayangkan Paskibra kok bisa tidak teranggarkan. Jadi untuk segala hal terkait Paskibra ini kami bingung akan seperti apa nanti,’’ ujar dia.

Saat ini, Disbudporapar Nunukan sudah menyeleksi 54 Paskibra. Sebanyak 43 Paskibra untuk Kabupaten dan 11 Paskibra segera dikirim ke Provinsi Kaltara.

"Kami berharap ini segera ada solusi. Kalau anggaran nihil seperti ini, lalu kami bebankan sepenuhnya pembiayaan dengan dana BOS, kasihan sekolah yang hanya kebagian dana BOS kecil. Untuk membiayai kebutuhan sekolahnya saja sudah susah, ditambah lagi harus menanggung biaya Paskibra,’’ ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com