KOMPAS.com - Sejumlah daerah bakal menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Salah satu di antaranya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya mengatakan, dasar diadakannya PTM 100 persen adalah kasus Covid-19 varian Omicron di DIY dianggap telah melewati puncak.
Selain itu, vaksinasi Covid-19 bagi guru dan siswa sudah memenuhi target.
Ditambah lagi, angka vaksinasi booster di tingkat pendidikan sudah melebihi 70 persen.
Baca juga: Sekolah di DIY Kembali PTM 100 Persen Mulai Senin Depan
Terkait diselenggarakannya PTM 100 persen di sejumlah daerah, epidemiolog Kamaluddin Latief memberikan pandangannya.
Menurutnya, penerapan PTM 100 persen ini harus dibarengi dengan literasi kesehatan.
Literasi kesehatan dibangun dari sederet lini, baik itu siswa, orangtua siswa, tenaga pendidik, dan lain-lain.
“Ini harus dibangun, tak cuma oleh guru. Di konsep ini, siswa dan orangtuanya diberdayakan. Dalam konsep ini, peserta didik tak hanya jadi obyek, tetapi juga subyek,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/3/2022).
Baca juga: Menengok Persiapan Sejumlah Daerah Jelang Terapkan PTM 100 Persen
Kamal menuturkan, salah satu contoh dari konsep ini adalah kepatuhan memenuhi vaksinasi dua dosis.
“Misalnya kalau saya belum memenuhi (vaksinasi), ya jangan dulu (masuk sekolah),” ucapnya.
Baca juga: [POPULER YOGYAKARTA] Warga Antre Beli Minyak Goreng Curah | Sekolah di DIY Bersiap PTM 100 Persen
Tak hanya seputar kegiatan vaksinasi, kegiatan-kegiatan kecil yang bisa berdampak pada kesehatan pun jangan sampai terlewat.
“Contohnya hal-hal kecil seperti buang sampah, meludah. Bila ini diperhatikan, akan menjadi titik balik kemampuan literasi kesehatan,” ungkapnya.
Jika literasi kesehatan diperhatikan sejak dini, bisa berdampak positif di waktu mendatang.
Baca juga: Jelang PTM 100 Persen di Sejumlah Daerah, Epidemiolog Ingatkan Potensi “Bom Waktu”
Peneliti senior ini menuturkan, pandemi bisa saja kembali terjadi pada masa depan.
Oleh karena itu, dengan meningkatkan literasi kesehatan, diharapkan anak-anak di masa sekarang bisa bertindak di kemudian hari.
“Ini adalah opportunity untuk membangun itu,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.