YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan empat awan panas pada hari ini, Minggu (20/3/2022).
Awan panas yang mengarah ke tenggara atau hulu Kali Gendol dilaporkan meluncur hingga 3,5 kilometer dari kawah.
"Awan panas guguran di Gunung Merapi 20 Maret 2022 terjadi pukul terjadi pukul 14.14 WIB, 14.16 WIB, 14.22 WIB dan 14.26 WIB," ujar kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan tertulis, Minggu.
Baca juga: Dalam Sepekan, Gunung Merapi 123 Kali Keluarkan Awan Panas
Hanik menyebutkan, keempat awan panas ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 31 milimeter dan berlangsung selama 357 detik.
Saat awan panas keluar, cuaca di sekitar Gunung Merapi sedang berkabut.
Berdasarkan pengamatan pada hari ini sejal 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, tampak ada asap putih bertekanan lemah di kawah Gunung Merapi.
Asap itu berintensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 20 hingga 50 meter dari puncak kawah.
Baca juga: Gunung Merapi Siaga, BPPTKG Pastikan Yogyakarta Aman Dikunjungi
BPPTKG mencatat telah 19 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 milimeter hingga 20 milimeter dan berdurasi selama 27 detik hingga 139 detik di Gunung Merapi.
Sampai saat ini status aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan Siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Untuk sektor tenggara, zona bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: 517 Hektare Lahan Pertanian di Magelang Terdampak Abu Vulkanik Gunung Merapi
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat diminta tidak berkegiatan di daerah potensi bahaya.
Selain itu, warga di lereng Gunung Merapi diharap mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.