KOMPAS.com - VA, warga Medan, Sumatera Utara, mengaku tergiur keuntungan besar dan cepat yang ditawarkan dalam aplikasi investasi ilegal Binomo.
Akibatnya, VA terpaksa merugi ratusan juta rupiah dan rumah tangganya nyaris jadi korban.
"Kalau kita lihat, orang itu kan posting YouTube, menawarkan, melihatkan apa yang didapat orang itu, gampang kali, (jadi) kita tergiur," katanya usai melapor ke SPKT Polda Sumut pada Senin (14/3/2022) sore.
Baca juga: Apa yang Membuat Masyarakat Tergiur Bermain Binomo?
Menurut psikolog klinis, Syarkoni, M. Psi., dari RSUD. Siti Fatimah Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), salah satu sifat dasar manusia adalah memenuhi kebutuhan agar bertahan hidup.
Di tengah sulitnya kondisi pandemi Covid-19, banyak warga yang merasa gelisah dan khawatir akan kondisi kehidupannya.
Situasi itu, menurut Syarkoni, seseorang akan rentan terbujuk dengan "jebakan" tawaran keuntungan besar yang "mudah" dan "cepat" didapat, salah satunya bisnis investasi ilegal yang dimainkan VA.
"Menurut Abraham Maslow, tokoh psikologi, itu sifat dasar ID, kebutuhan dasar manusia. Ya, bisa saja cenderung terbujuk rayuan untuk mendapatkan penghasilan yang mudah baginya," katanya kepada Kompas.com.
Selain itu, menurut pria yang juga pengurus Himpsi wilayah Sumatera Selatan itu, ada kemungkinan korban ikut coba-coba berinvestasi dengan modal kecil.
Lalu, rasa penasaran dan dorongan ingin dapat keuntungan besar memancing untuk bermain dengan modal besar.
"Akhirnya korban berfantasi ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi dan dengan cara yang cepat," katanya.
"Rasa khawatir dalam hati korban apabila uang mereka hilang sebenarnya bentuk kehati-hatian. Tetapi, karena dorongan untuk mendapat keuntungan besar, akhirnya logika berpikir pun kalah," tambahnya.
Baca juga: Afiliator Binomo Pernah Loss Saat Trading, Berdalih karena Hari Sudah Sore dan Sinyal Jelek
Syarkoni berharap tidak ada lagi korban trading ilegal yang justru menyengsarakan.
Warga sebaiknya lebih berhati-hati dan teliti ketika ingin terjun ke bisnis via online.
"Bekerja keras dengan jujur dan ikhlas, serta bersyukur atas prosesnya, akan bernilai lebih untuk kehidupan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.