Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Cerita Korban Binomo dan Quotex, Menang Rp 1 Juta, Kalah Ratusan Juta | 2 Orang Tewas Saat Demo di Yahukimo

Kompas.com - 16/03/2022, 06:02 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Berita warga di Medan, Sumatera Utara, yang menjadi korban Binomo dan Quotex menjadi perhatian publik.

Warga berinisial VA itu mengaku ikut Binomo dan Quotex sejak Agustus 2021 hingga Fabuarai 2022.

Selama tujuh bulan mengikuti Binomo dan Quotex, VA mengaku hanya pernah menang sekali sebesar Rp 1 juta.

Namun, seterusnya mengalami loss (kerugian). Ia mengaku rugi hingga Rp 250 juta.

Sementara itu, berita dua orang tewas dalam demo menolak pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (15/3/2022) juga menjadi perhatian publik.

Dua orang tewas, yakni Yakob Dell (30 tahun) dan Esron Wipea (22 tahun) meninggal akibat tertembak.

Selain dua korban tewas, ada tiga korban luka, satu di antaranya adalah anggota polisi.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

1. Cerita korban Binomo dan Qutex, menang Rp 1 Juta, kalah ratusan juta

ilustrasi uang.. ilustrasi uang.

VA mengaku berani ikut dua platform trading itu karena tergiur keuntungan besar dalam waktu cepat setelah melihat yang disampaikan atau dipamerkan para terlapor berinisial J alias NW di YouTube dan TikTok-nya.

Setelah itu, ia pun memuntuskan untuk ikut Binomo dan Quotex.

VA mengatakan, ia pertama kali mengirimkan deposit sebesar Rp 14 juta, lalu kembali mengirimkan Rp 30 juta dalam satu hari. Saat itu VA menang.

Namun, keesokan harinya, VA terus-menerus kalah hingga dia menggadaikan mobilnya ke leasing. Kerugian VA selama mengikuti dua platform trading tersebut mencapai Rp 250 juta.

"Uang deposit (dikirim) melalui BRI, kerugian Rp 250 juta. Menang gimana ya, sekali, besoknya kalah terus (loss)," katanya usai melapor ke SPKT Polda Sumut, Senin (14/3/2022) sore.

Baca juga: Uang Ratusan Juta Rupiah Lenyap, Mobil Dijual, Kenapa Korban Binomo Masih Mau Terus Bermain?

 

2. Dua orang tewas saat demo di Yahukimo

Situasi saat demonstrasi di Yahukimo Papua yang berakhir ricuh, Selasa (15/3/2022). Situasi saat demonstrasi di Yahukimo Papua yang berakhir ricuh, Selasa (15/3/2022).

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, awalnya demo tersebut berjalan lancar.

Namun, sambungnya, saat massa membubarkan diri usai melakukan aksi demo, tiba-tiba massa melakukan aksi perusakan dan pembakaran rumah kios (ruko).

Bukan hanya itu, kata Fakhiri, massa juga menyerang personel kepolisian yang berada di sekitar lokasi kejadian.

"Pelaksanaan orasi berjalan lancar, namun saat selesai melaksanakan orasi inilah yang terjadi gesekan dari masyarakat sendiri dan ditambah ada yang provokasi sehingga masyarakat lain melakukan aksi-aksi terhadap bangunan ruko yang ada di sekitar kantor Kominfo," kata Fakhiri, di Jayapura, Selasa (15/3/2022).

Saat itu, kata Fakhiri, pihaknya berusaha menghentikan aksi massa. Namun, malah menjadi sasaran amukan massa hingga petugas terpaksa melepaskan tembakan.

Akibat kejadian itu, ada lima orang yang menjadi korban satu di antaranya anggota polisi.

"Ada korban dari petugas kepolisian sendiri dan ada dua masyarakat yang meninggal dunia dari tindakan kepolisian," ujarnya.

Baca juga: 2 Orang Tewas dalam Demonstrasi Tolak DOB yang Berakhir Ricuh di Yahukimo Papua

 

3. Polisi tewas ditabrak mobil saat hendak akan dinas

Ilustrasi tewasSHUTTERSTOCK Ilustrasi tewas

Seorang polisi di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Bripda Akbar Nugraha (21), yang bertugas di Satuan Sabhara Polrestabes Palembang tewas usai tertabrak mobil Xenia dengan nomor polisi BG 1282 MQ saat akan berangkat dinas.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (13/3/2022) sekitar pukul 11.45 WIB.

Kepala Unit (Kanit) Penegakan Hukum (Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Palembang Iptu Arsikakum mengatakan, kejadian bermula saat Bripda Akbar hendak berangkat dinas dengan mengendarai sepeda motor jenis Yamaha R15 dengan plat nomor 3675.

Saat itu, kata Arsikakum, korban datang dari arah Simpang Sekip menuju Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya ke simpang Charitas.

Ketika di loksi kejadian, ia ditabrak mobil Xenia yang dikemudikan oleh Ahmad Tirmizi Romadhon (38).

Usai kejadian itu, sambung Arsikakum, Bripda Akbar tak sadarkan diri hingga ia dibawa ke Rumah Sakit Charitas dan meninggal dalam perawatan.

"Korban meninggal saat menjalani perawatan. Korban mengalami beberapa luka di tubuhnya. Betul itu adalah polisi yang hendak berangkat dinas," kata Arsikakum, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Kronologi Polisi Tewas Ditabrak Mobil Saat Hendak Berangkat Dinas

 

4. Misteri motor dan tas yang ditemukan di Jembatan Progo Bantul

Sepeda motor yang ditinggal di Jembatan Progo, Srandakan, BantulDok Humas Basarnas Yogyakarta Sepeda motor yang ditinggal di Jembatan Progo, Srandakan, Bantul

Warga Kapanewon, Srandakan, Bantul, DI Yogyakarta, dihebohkan dengan adanya motor matic nomor polisi AA 6408 EZ terpakrir di Jembatan Progo sejak Minggu (13/3/2022).

Di lokasi, petugas menemukan tas berisi dompet dan ponsel.

Dalam dompet itu terdapat kartu tanda penduduk atas nama Ragil Dwi Asmoro Putra (20), warga Dusun Sumur, Desa Ngadisepi, Kecamatan Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah.
Selain itu, terdapat uang Rp 350.000 dalam dompet tersebut. Namun, pemilik motor belum ditemukan.

"Faktanya ditemukan motor yang terparkir di Jembatan Progo dan dicari di sekitar lokasi tidak ada orang. Jadi apakah yang naruh jatuh ke sungai atau sengaja terjun ke sungai itu belum bisa dipastikan karena tidak ada saksi yang mengetahui," kata Kapolsek Srandakan AKBP Kuswanto.

Saat ini, kata Kuswnto, petugas masih menyelidiki dan mencari keberadaan pemilik motor.

Selain itu, Tim SAR gabungan juga masih menyisir di sekitar Sungai Progo.

"Namun kami bersama Tim SAR berupaya untuk mencari bersama keluarganya di sekitar sungai Progo," ujarnya.

Baca juga: Misteri Motor dan Tas yang Ditemukan di Jembatan Progo Bantul, Pemiliknya Masih Dicari

 

5. Delapan desa di Kebumen banjir

Banjir menggenangi jalan di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (15/3/20122).KOMPAS.COM/HANDIUT Banjir menggenangi jalan di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (15/3/20122).

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen Totok Ari Setiyanto mengatakan, hujan deras yang mengguyur sejak Senin (14/3/2022) malam, mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Kata Totok, banjir terparah melanda Kecamatan Ayah dengan ketinggian mencapai 1 meter.

"Banjir terparah ada di Kecamatan Ayah yang menimpa 8 desa. Ketinggian ada yang mencapai 1 meter. Kemudian banjir di Kecamatan Rowokele," kata Totok, kepada wartawan, Selasa (15/3/2022).

Kata Totok, sebagian warga sudah diungsingkan ke tempat yang lebih tinggi.

Baca juga: 8 Desa di Kebumen Banjir, Tinggi Air Capai 1 Meter, Ratusan Jiwa Diungsikan

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Fadlan Mukhtar Zain, Markus Yuwono, Dhias Suwandi | Editor : David Oliver Purba, Robertus Belarminus, Dheri Agriesta, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com