Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Emak-emak di Blora Rela Antre untuk Dapatkan Minyak Goreng, Ada yang 1 Jam

Kompas.com - 10/03/2022, 08:12 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Puluhan emak-emak di Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, rela antre berdesak-desakan untuk mendapatkan minyak goreng.

Pemandangan tersebut terlihat jelas di depan toko minimarket Desa Sambong, Kecamatan Sambong, pada Rabu (9/3/2022).

Usai berjejer cukup lama di depan, mereka kemudian masuk ke dalam minimarket dan keluar membawa minyak goreng.

Salah seorang emak-emak yang bernama Ida mengaku sudah ikut antre minyak goreng selama satu jam menunggu.

Baca juga: Diduga Rem Blong, 2 Warga Asal Blora Terjun ke Jurang Tawangmangu Karanganyar

“Alhamdulillah dapat 2 liter minyak, senang sekali bisa dapat minyak," kata dia.

Dirinya berharap, minyak di pasaran dihargai sesuai standar normal, seperti yang ada di minimarket, dengan harga Rp 14.000 per liter. 

Senada dengan Ida, warga lainnya bernama Anis mengaku rela antre untuk dapat minyak goreng. Sebab, harga di minimarket tersebut lebih murah daripada harga di pasar.

“Kalau pas ada barang ikut antre. Tadi antre sekitar 30 menitan. Pas banyak orang tadi saya ikut antre. Kebetulan kebagian 2 liter. Senang sekali," ujar dia.

Menurutnya, kondisi minyak di pasar sebenarnya ada, tapi harganya cukup mahal, bisa mencapai Rp 27.000 per liter. Sementara di minimarket harganya standar.

 

“Harapannya, mudah-mudahan cepat kembali normal. Apalagi menjelang puasa. Otomatis kebutuhan akan naik," terang dia.

Sementara itu, salah seorang staf minimarket tersebut, Cahya mengatakan, pihaknya mendapatkan minyak goreng sebanyak 90 bungkus.

Namun, kiriman minyak goreng di minimarket tersebut tidak dapat dipastikan secara jelas.

Sehingga, pihaknya membuat grup untuk memberitahu masyarakat apabila minyak goreng telah tersedia.

Baca juga: Ungkap Kasus Pembunuhan, Polres Blora Gelar Rekonstruksi di Lokalisasi

“Kami ada grup. Penghuninya sekitar 100 warga. Sehingga kalau ada barang kami umumkan di grup. Sehingga warga berdatangan dan bisa kebagian minyak," terang dia.

Menurutnya, dalam pembelian minyak ini masyarakat harus antre. Sehingga warga bisa kebagian semua, tidak keroyokan. 

"Harapannya bisa kembali normal. Warga tidak lagi kelimpungan cari minyak, termasuk ibu saya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Regional
Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Regional
Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Regional
Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Regional
Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Regional
Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Regional
Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

Regional
PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

Regional
Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Regional
Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Regional
Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Regional
Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com