Sementara itu A mengatakan berani menembak MY karena sakit hati dengan korban yang mendatangi rumah sang kakak.
Menurutnya korban mengancam akan memperkosa ibunya dan membakar rumah.
“Dia (MY) datang ke rumah abang saya. Dia ancam perkosa ibu saya, dan bakar rumah. Saya tak tahu apa masalah dia dengan abang saya, tapi tentang ibu saya, saya tak bisa terima,” kata A pada wartawan di hadapan polisi, Sabtu (5/3/2022).
Tak hanya itu, ia juga menyebut korban berkali-kali mengancam akan membunuh keluarga pelaku.
Baca juga: Penembak Warga di Aceh Utara Ditangkap Saat Kabur Pakai Angkutan Umum
Ia juga membenarkan pertengkaran antara kakak dengan korban telah didamaikan oleh aparat desa.
Selain itu juga dibuat perjanjian damai antar kedua keluarga dua hari sebelum peristiwa penembakan terjadi. A berkali-kali menyatakan sakit hati atas ucapan korban untuk ibunya.
“Saya mau tanya, anak mana yang bisa terima ibunya dikatakan akan diperkosa,” terangnya.
Saat menembakkan senapan anginnya ke arah korban, A mengaku tidak mengetahui bahwa tembakannya mengenai leher bagian belakang MY hingga korban tewas di lokasi kejadian.
Soal kepemilikan senjata, A mengaku meminjamnya dari salah seorang pemburu babi yang ada di desanya.
“Saya (awalnya) pinjam senjata itu untuk menembak babi,” katanya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Masriadi | Editor : Abba Gabrillin, Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.