KOMPAS.com - A (25), pemuda asal Aceh diamankan polisi saat kabur di Simpang Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar pada Kamis (3/2/2022).
Ia diamankan karena telah menembak MY (45) hingga tewas di sebuah warung kopi di Aceh Utara.
MY ditembak dari jarak 15 meter dengan softgun yang dibawa oleh A pada Selasa (1/3/2022). Setelah menembak korban, pelaku langsung melarikan diri.
Sementara korban langsung dievakuasi ke puskesmas. Dari hasil visum diketahui tembakan mengenai bagian belakang telinga.
Baca juga: Ribut di Warung Kopi, Seorang Warga Tewas Ditembak di Aceh Utara
Saat ditangkap A sedang menaiki angkutan umum dari Aceh Utara menuju Banda Aceh.
Dari hasil penyelidikan polisi, beberapa hari sebelum kejadian tersebut, korban bertengkar dengan abang kandung pelaku yang berinsial AM.
Kapolsek Nibong Ipda Muslim menjelaskan pertengkaran antara AM dengan korban sudah diselesaikan secara musyawarah di Desa Alue Ngom, Kecamatan Nibong, Aceh Utara pada Senin (28/2/2022).
“Bahkan, kabarnya korban ini kerap mengancam abang kandung pelaku. Karena itu, pelaku tidak terima abangnya diancam, digertak-gertak begitu. Maka dia menembak korban,” kata Muslim.
Baca juga: Penembak Warga Aceh Utara: Saya Tembak Dia karena Dia Ancam Perkosa Ibu dan Bakar Rumah
Nurhayati (35), adik kandung MY bercerita sebelum penembakan terjadi, kakaknya sempat makan di rumah orangtuanya di kawasan Desa Alue Ngom.
Lalu MY pergi ke warung kopi yang tak jauh dari rumah.
“Saat duduk tersebut, tiba-tiba dari arah yang tidak jauh ada orang yang menembaknya,” ujar Nurhayati kepada Serambinews.com, Selasa (1/3/2022).
Menurutnya korban mengancam akan memperkosa ibunya dan membakar rumah.
“Dia (MY) datang ke rumah abang saya. Dia ancam perkosa ibu saya, dan bakar rumah. Saya tak tahu apa masalah dia dengan abang saya, tapi tentang ibu saya, saya tak bisa terima,” kata A pada wartawan di hadapan polisi, Sabtu (5/3/2022).
Tak hanya itu, ia juga menyebut korban berkali-kali mengancam akan membunuh keluarga pelaku.
Baca juga: Penembak Warga di Aceh Utara Ditangkap Saat Kabur Pakai Angkutan Umum
Ia juga membenarkan pertengkaran antara kakak dengan korban telah didamaikan oleh aparat desa.
Selain itu juga dibuat perjanjian damai antar kedua keluarga dua hari sebelum peristiwa penembakan terjadi. A berkali-kali menyatakan sakit hati atas ucapan korban untuk ibunya.
“Saya mau tanya, anak mana yang bisa terima ibunya dikatakan akan diperkosa,” terangnya.
Saat menembakkan senapan anginnya ke arah korban, A mengaku tidak mengetahui bahwa tembakannya mengenai leher bagian belakang MY hingga korban tewas di lokasi kejadian.
Soal kepemilikan senjata, A mengaku meminjamnya dari salah seorang pemburu babi yang ada di desanya.
“Saya (awalnya) pinjam senjata itu untuk menembak babi,” katanya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Masriadi | Editor : Abba Gabrillin, Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.