Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bus Harapan Jaya Ditabrak Kereta Api | Status Tersangka Nurhayati Dibatalkan

Kompas.com - 28/02/2022, 06:19 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Berita Bus Harapan Jaya ditabrak Kereta Api (KA) Dhoho di perlintasan tanpa palang pintu Desa Ketanon, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (27/2/2022) pagi, menjadi perhatian publik.

Akibat kejadian itu, lima orang dilaporkan tewas. Empat di lokasi kejadian dan satu di rumah sakit.

Diduga, penyebab kecelakaan itu karena sopi bus yang lalai.

Sementara itu, berita status tersangka Nurhayati, mantan Bendahara Desa Citemu, Cirebon, Jawa Barat, dibatalkan juga menjadi perhatian publik.

Usai mendengr kabar tersebut, Nurhayati pun menangis.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

1. Bus Harapan Jaya ditabrak kereta

Kondisi Bus Harapan Jaya yang ringsek usai tertabrak kereta api Rapih Dhoho di Desa Ketanon, Tulungagung, Minggu (27/2/2022) pagi. 
ANTARA/HO-warganet Kondisi Bus Harapan Jaya yang ringsek usai tertabrak kereta api Rapih Dhoho di Desa Ketanon, Tulungagung, Minggu (27/2/2022) pagi.

Kapolsek Kedungwaru AKP Siswanto mengatakan, bus yang ditabrak kereta tersebut membawa rombongan wisatawan dengan tujuan menuju Kota Batu, Jatim.

Rombongan itu, sambungnya, merupakan karyawan salah satu pabrik plastik di Tulungagung. Rombongan tersebut menaiki tiga bus.

"Tiga bus beriringan, bus pertama lolos. Bus kedua tertemper kereta, bus ketiga di belakangnya belum melintas," ujarnya, di lokasi kejadian.

Akibat kejadian itu, lima orang penumpang bus meninggal dunia.

"Meninggal di TKP ada empat, satu lagi meninggal di rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto, dikutip dri tayangan Kompas TV, Minggu.

Kata Dirmanto menduga, kecelakaan tersebut adanya kelalaian dari sopir bus.

"Penyebab terjadinya laka sementara karena kelalaian dari sopir bus," ungkapnya.

Baca juga: Kecelakaan Bus Harapan Jaya di Tulungagung, 5 Orang Tewas

 

2. Status tersangka Nurhayati dibatalkan

Junaedi, Kakak kandung Nurhayati, menyampaikan terima kasih kepada banyak pihak setelah status tersangka Nurhayati dicabut. Hal itu disampaikan Junaedi di Desa Citemu, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022).KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Junaedi, Kakak kandung Nurhayati, menyampaikan terima kasih kepada banyak pihak setelah status tersangka Nurhayati dicabut. Hal itu disampaikan Junaedi di Desa Citemu, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022).

Status tersangka Nurhayati, mantan bendahara Desa Citemu, Jawa Barat, akhirnya dibatalkan.

Hal itu diungkapkan kakak kandung Nurhayati, Junaedi.

Junaedi mengatakan, informasi itu pertama kali ia ketahui melalui media massa.

Mengetahui itu, kata Junaedi, ia lantas mengabari adiknya yang saat ini masih melakukan isolasi mandiri pasca terpapr Covid-19 beberapa waktu lalu.

"Kami sangat senang, adik saya langsung menangis mendengar kabar tersebut. Dia juga menyampaikan sangat berterima kasih kepada banyak pihak," kata Junaedi kepada Kompas.com di Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022).

Baca juga: Dengar Status Tersangka Dibatalkan, Nurhayati Menangis

 

3. 5.000 warga Pasaman mengungsi akibat gempa

Warga melihat rumahnya yang roboh hingga rata dengan tanah di Nagari Lampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumbar, Sabtu (26/2/2022).KOMPAS.COM/IDON Warga melihat rumahnya yang roboh hingga rata dengan tanah di Nagari Lampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumbar, Sabtu (26/2/2022).

Akibat dampak gempa magnitudo 6,1 yang terjadi di Pasaman, Sumatera Barat, sebanyak 5. 000 warga mengungsi.

Sebagian besar warga mengungsi di posko pengungsian utama di Kantor Camat Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.

"Ada sekitar 5.000 pengungsi. Mereka mayoritas dari Tigo Nagari," kata Kepala BPBD Pasaman Alim Bazar yang dihubungi Kompas.com, Minggu (27/2/2022)

Kata Ali, dari 5.000 pengungsi itu, sekitar 500 orang adalah anak berusia di bawah lima tahun (balita).

"Balita banyak juga. Diperkirakan sekitar 500 orang," ujarnya.

Baca juga: 5.000 Warga Pasaman Mengungsi akibat Gempa, 500 di Antaranya Balita

 

4. KGPH Purbaya dinobatkan jadi Putra Mahkota Keraton Solo

Raja Keraton Solo, SISKS Pakubuwana (PB) XIII Hangabehi dan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwana XIII dalam Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 PB XIII di Sasana Sewaka Keraton Solo, Minggu (27/2/2022).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Raja Keraton Solo, SISKS Pakubuwana (PB) XIII Hangabehi dan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwana XIII dalam Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 PB XIII di Sasana Sewaka Keraton Solo, Minggu (27/2/2022).

GRM Suryo Aryo Mustiko atau KGPH Purbaya dinobatkan sebagai Putra Mahkota dengan gelar Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram.

KGPH Purbaya merupakan putra tunggal PB XIII Hangabehi dengan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu PB XIII Hangabehi.

Usianya 21 tahun dan masih menempuh kuliah di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang semester 4.

Pengageng Parentah Keraton Solo KGPH Dipokusumo atau Gusti Dipo mengatakan, pengukuhan putra dalem Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi sudah dilakukan dengan musyawarah keluarga.

Dengan pengukuhannya itu, maka KGPH Purbaya sebagai penerus tahta Raja Keraton Solo berikutnya.

"Dalam tradisi keraton, hal-hal yang perlu disampaikan yaitu regenerasi atau kesinambungan. Salah satu prosesnya biasanya gelar-gelar yang disampaikan para keturunan, termasuk para abdi dalem, tentu saja dalam hal ini adalah bagaimana berkaitan dengan suksesi ke depan," ucap Gusti Dipo ditemui seusai acara di Keraton Solo, Minggu.

Baca juga: KGPH Purbaya Dinobatkan Jadi Putra Mahkota Keraton Solo

 

5. Pria di Malang nikahi cinta pertamanya di usia 61 tahun

Pasangan pengantin yang mendadak viral asal Kota Malang, Jawa Timur bernama Nur Aini (48) dan Irwandi Andi (61).KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Pasangan pengantin yang mendadak viral asal Kota Malang, Jawa Timur bernama Nur Aini (48) dan Irwandi Andi (61).

Setelah menanti selama 32 tahun, Andi (61), warga Kota Malang, Jawa Timur, akhirnya menikahi Nur Aini (48).

Nur Aini adalah cinta pertama Andi. Mereka menikah pada 14 Februari 2022 lalu.

Andi bercerita, dirinya dan Aini sudah saling mengenal sejak tahun 1990-an.

Saat itu Andi sedang mengenyam pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang.

Namun, Andi meninggalkan Aini karena harus bekerja sambil kuliah S1 hingga berlanjut ke S2.

Bertahun-tahun berlalu hingga Andi mengetahui Aini telah memiliki suami. Andi pun memutuskan menikahi perempuan lain.

"Saya menikah siri waktu itu, karena waktu itu wanita yang sempat saya nikahi kondisinya parah dengan anak yang ditinggal suaminya sebelumnya. Tapi enggak lama, beberapa bulan kemudian saya ditinggal ketika mau nikah resmi. Ya anaknya umur delapan tahun ikut saya sekarang," ujar Andi, saat ditemui, Senin (21/2/2022).

Hal senada dikatakan Aini yang mengatakan bahwa Andi sering main ke rumahnya pada tahun 1990-an. Baginya, Andi sudah seperti kakak sekaligus bapaknya.

"Dulu Pak Andi pernah mengungkapkan perasaan tapi saya masih muda waktu itu, pernah dicium waktu ngajari saya belajar, kalau suami saya sebelumnya sudah meninggal dunia tahun 2014 lalu," katanya.

Baca juga: Saat Cinta Menemukan Jalannya...

 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Slamet Widodo, Muhamad Syahri Romdhon, Labib Zamani, Perdana Putra | Editor: David Oliver Purba, Abba Gabrillin, I Kadek Wira Aditya, Priska Sari Pratiwi, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com