Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Mencari Minyak Goreng di Purwokerto, Ada Syarat Beli Produk Lain Dulu Senilai Rp 45.000

Kompas.com - 21/02/2022, 14:55 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Warga di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih kesulitan mencari minyak goreng.

Seperti yang dialami Aprilia (35), warga Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.

"Ini habis nyari enggak nemu. Hari ini saya sudah keliling ke tiga supermarket, kosong semua," kata Aprilia, kepada wartawan, Senin (21/2/2022).

Rencananya, besok ia akan kembali lagi ke salah satu supermarket untuk mengantre membeli minyak goreng.

Baca juga: Diusulkan Masuk Struktur Otorita IKN, Mantan Gubernur Kaltara: Saya Tak Memaksakan Diri

"Informasi setiap pukul 10.00 WIB ada stok. Jadi, sebelum buka, harus mengantre dulu agar mendapat jatah minyak goreng," ujar Aprilia.

Dia mengaku, kali terakhir membeli minyak goreng pada pertengahan Januari 2021. Saat itu, harga telah naik, namun stok di pasaran masih ada.

Berbeda dengan Aprilia, Shinta (30), warga Purwokerto, lebih beruntung.

Ia mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter di sebuah toko di Jalan Wahid Hasyim Purwokerto.

Namun, di toko tersebut memberlakukan syarat, setiap pembelian 1 liter minyak goreng harus membeli produk lain senilai Rp 45.000.

"Tapi, harus beli produk di toko tersebut senilai Rp 45.000 dulu, baru boleh beli minyak dan itu juga hanya boleh 1 liter saja," tutur Shinta.

Baca juga: Mantan Gubernur Kaltara: IKN Ubah Tatanan Politik Nasional

Ia pun terpaksa membeli produk lain terlebih dahulu seharga Rp 45.000 agar mendapatkan minyak goreng.

"Di tempat lain minyak goreng semua kosong. Jadi, saya terpaksa beli, meski harus membeli produk lain," kata Shinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com