SERANG, KOMPAS.com - Sebuah video anggota DPRD Kabupaten Serang, Banten memarahi pegawai minimarket, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak seorang pria menanyakan soal stok minyak goreng yang disimpan di gudang.
"Harusnya kalau dijual ditaruh di etalase, kenapa ditaruh di belakang? Kenapa? Jangan main-main, nanti kalau saya cari enggak ada saya bawa kamu ke Polsek," kata pria tersebut pada pegawai minimarket.
Video itu salah satunya diunggah di akun Instagram @bantenraya.
View this post on Instagram
Kekesalan anggota DPRD Serang bernama Riky Suhendra itu terjadi karena pegawai minimarket selalu mengatakan bahwa minyak goreng habis.
Padahal, stok minyak goreng masih ada dan disimpan di gudang penyimpanan. Sedangkan saat ini, banyak masyarakat yang membutuhkan minyak goreng.
"Ada 10 karton minyak goreng disimpan digudang, bukannya disimpan di etalase. Pantas saja kalau masyarakat ingin membeli pegawai selalu bilangnya kosong," ujar Riky saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (19/2/2022).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 19 Februari 2022
Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Serang tersebut mengatakan, pengecekan atau inspeksi mendadak (sidak) dilakukan bersama-sama dengan pihak Muspika Kecamatan Anyer, Serang pasa Jumat (18/2/2022).
Kegiatan sidak dilakukan atas dasar keluhan dan laporan masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng satu pekan terakhir.
Pihaknya langsung menindaklanjuti dengan mendatangi sekitar tujuh minimarket dan menemukan adanya pelanggaran berupa penimbunan.
"Indikasinya kearah penimbunan. Pegawai (minimarket) beralasan kalau minyak goreng itu belum saatnya dikeluarkan, ada juga yang alasan sudah dibeli. Yah berbagi macam alasan," kata Riky.
Baca juga: Modus Jual Minyak Goreng Murah di Medsos, IRT di Sukabumi Tipu Korban Rp 17 Juta
Politisi partai Demokrat itu juga menemukan adanya minimarket yang sengaja menjual paketan minyak goreng dengan telur, bahkan dengan pulsa.
"Sekalipun ada yang menjual, itu paketan dengan telur dengan beras dengan pulsa," ucap dia.
Riky sudah meminta kepada Muspika Kecamatan Anyer untuk memanggil dan memberikan surat peringatan kepada pemilik minimarket yang diduga menimbun minyak goreng.
Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak kesulitan lagi mencari minyak goreng di pasaran.
Apalagi, lanjut Riky, menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, minyak goreng yang menjadi kebutuhan pokok harus mudah didapat oleh masyarakat.
"Kalau masih begitu saja, kami akan bersikap keras dan akan berkoordinasi dengan lembaga DPRD, Bupati untuk membekukan izin usahanya," tegas Riky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.