Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Kuskus Gendong Anaknya Masuk ke Permukiman, Menarik Perhatian Warga

Kompas.com - 10/02/2022, 05:08 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com – Seekor kuskus sempat menyedot perhatian lantaran melintas di permukiman warga sambil menggendong bayinya, di lingkungan Bulutakkang, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (9/2/2022) siang.

Kuskus yang terancam habitannya akibat penebangan hutan ini diduga tengah kelaparan dan mencari makan hingga ke sekitar permukiman warga.

Baca juga: Mengenal Kuskus Beruang, Hewan Endemik Sulawesi yang Semakin Langka

Kuskus ini menggendong anaknya melintasi hutan hingga memanjat pohon mangga agar selamat dari gangguan predator, termasuk manusia.

Sambil menggendong bayinya, seekor kuskus Sulawesi ini tiba-tiba muncul dan masuk ke daerah penduduk untuk mencari makan.

Hewan yang dilindungi ini muncul secara-tiba-tiba dan terlihat di sekitar permukiman penduduk hingga menarik perhatian warga sekitar.

Maklum, ia mencari makan sambil berusaha menggendong anaknya melintasi hutan hingga ke permukiman warga.

Setelah sekian lama jadi pusat perhatian, kuskus ini tampak terlihat tak nyaman. Kuskus ini kemudian menggendong bayinya meninggalkan lokasi.

Aktivis peduli lingkungan dan pencinta hewan langka serta dilindungi, Surya, menduga hewan ini datang lantaran tempat yang menjadi habitatnya terancam akibat kerusakan lingkungan.

Kuskus mulanya ditangkap warga. Namun, sejumlah aktivis lingkungan dan satwa langka yang dilindungi menyarankan agar binatang langka tersebut tetap dilepasliarkan ke tengah habitatnya.

“Kemungkinan habitatnya terancam karena penebangan hutan. Kuskus merambah masuk ke permukiman untuk mencari makan,”jelas Surya.

Seperti dikutip dari Wikipedia, kuskus adalah mamalia berkantung nokturnal yang termasuk dalam famili phalangeridae. Kelompok hewan ini persebarannya terbatas di Indonesia bagian timur, Australia, dan Papua.

Baca juga: Seekor Kuskus Beruang Dilepasliarkan di Cagar Alam Tangale

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com