Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Lawe-lawe Penopang Suplai Air Baku ke IKN Terancam Mangkrak

Kompas.com - 09/02/2022, 05:34 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Pembangunan Bendungan Lawe-lawe sebagai penopang air baku ke ibu kota negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) terancam mangkrak.

Pasalnya, saat ini Pemerintah Kabupaten PPU sudah tak punya dana melanjutkan pembangunan bendungan yang terletak di Kelurahan Kelurahan Lawe-lawe, Kecamatan Penajam itu.

"Dianggarkan (tahun ini) bagaimana, duit dari mana, bayar utang aja kami ngos-ngosan," kata Plt Bupati PPU, Hamdan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Jadi Jalur Strategis IKN, Pemprov Kalsel Harap Pemerintah Pusat Perbaiki Infrastruktur Jalan

Dikutip Tribunkaltim.com, Bendungan Lawe-lawe dibangun Pemkab PPU sejak 2014 lalu. Namun, tiga tahun kemudian proyek tersebut mangkrak karena keterbatasan dana.

Niat awalnya, bendungan ini dibangun untuk penampungan air baku guna mengatasi krisis air baku saat di wilayah sekitar. Cadangan air baku itu akan dimaanfaatkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka.

Namun, sejak pemindahan ibu kota negara ke PPU, bendungan ini kemudian jadi salah satu proyek prioritas sebab jadi penopang air baku untuk wilayah IKN.

Saat ini, progres pembangunan bendungan sudah mencapai 85 persen dengan menelan biaya sekitar Rp 179 miliar dengan skema tahun jamak.

Namun, sejak mangkrak 2017 lalu, nasib pembangunan lanjutan proyek tersebut belum jelas. Pemkab memperkirakan butuh dana sekitar Rp 120 miliar lagi untuk menuntaskan.

Hamdan menyebut dana sebanyak itu selama dua tahun ke depan, bahkan lebih, belum bisa disanggupi APBD PPU.

"Kami lagi lobi kepala BWS (Badan Wilayah Sungai Kalimantan IV) bantu lanjutkan karena masuk agenda prioritas IKN. Tapi BWS belum sanggupi karena mereka juga punya program," terang Hamdan.

Hamdan berharap pemerintah pusat bisa membantu melanjutkan pembangunan bendungan tersebut seiring pemindahan ibu kota negara ke Sepaku.

"Satu-satunya kami harap (pemerintah) pusat saja. Karena ini (bendungan) masuk agenda prioritas bantu cadangan air ke IKN," pungkas dia.

Baca juga: Dewan Adat Dayak Minta Presiden Pertimbangkan Putra Putri Terbaik Dayak Masuk Stuktur Badan Otorita IKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com