Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Kekerabatan Suku di Indonesia: Parental, Patrilineal, dan Matrilineal

Kompas.com - 07/02/2022, 18:22 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Suku-suku di Indonesia memiliki ragam budaya, termasuk dengan sistem kekerabatan yang dianut.

Sistem kekerabatan merupakan pandangan mengenai garis keturunan dalam sebuah keluarga sebagai hasil dari sebuah perkawinan.

Baca juga: Sejarah Suku Rejang, Salah Satu Suku Bangsa Tertua di Sumatera

Gunsu Nurmansyah dkk dalam buku Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi (2019) menjelaskan bahwa sistem kekerabatan merupakan keturunan dan pernikahan.

Hubungan kekerabatan adalah salah satu prinsip dalam mengelompokkan individu ke kelompok sosial, peran, kategori, dan silsilah.

Baca juga: Sejarah Samarinda, Suku, Bahasa, dan Asal-usul Nama yang Awalnya Samarandah

Lebih lanjut, Ellyne Dwi Poespasari dalam buku Perkembangan Hukum Waris Adat di Indonesia (2016) menjelaskan bahwa dalam kelompok masyarakat, terbagi menjadi tiga jenis sistem kekerabatan yaitu parental, patrilineal dan matrilineal.

Baca juga: Biodata Elly Kasim, Legenda Pop Minang Pelantun Ayam Den Lapeh

1. Sistem Kekerabatan Parental

Suku Jawa adalah penganut sistem kekerabatan parental.Shutterstock/svastika Suku Jawa adalah penganut sistem kekerabatan parental.

Sistem kekerabatan parental atau bilateral adalah sistem keturunan yang ditarik menurut garis lahir dari dua sisi yaitu ayah dan ibu.

Dalam hal ini, baik kedudukan anak laki-laki dan perempuan tidak dibedakan.

Dalam rumah tangga, posisi suami dan istri juga dilihat memiliki peran dan kedudukan seimbang.

Suku di Indonesia yang menganut sistem kekerabatan parental antara lain Jawa, Madura, Sunda, Bugis, dan Makassar.

 

2. Sistem Kekerabatan Patrilineal

Suku Batak menganut sistem kekerabatan patrilineal.Shutterstock/the little bandit Suku Batak menganut sistem kekerabatan patrilineal.

Sistem kekerabatan patrilineal adalah sistem keturunan yang ditarik menurut garis lahir dari ayah.

Dalam hal ini, baik kedudukan anak laki-laki lebih tinggi sehingga suatu keluarga biasanya akan sangat mengharapkan kehadirannya dibanding anak perempuan.

Laki-laki juga memiliki lebih banyak keutamaan dan hak yang bisa diterima.

Pada sistem kekerabatan patrilineal, istri akan mengikuti sistem kekerabatan suami. Hal yang sama berlaku pada anak-anak yang dilahirkan dari perkawinannya akan mengikuti garis keturunan dari sang ayah.

Suku di Indonesia yang menganut sistem kekerabatan patrilineal antara lain Batak, Bali, Ambon, Asmat, dan Dani.

3. Sistem Kekerabatan Matrilineal

Suku Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilineal.Shutterstock/taufik imran Suku Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilineal.

Sistem kekerabatan matrilineal adalah sistem keturunan yang ditarik menurut garis lahir dari ibu.

Dalam hal ini, baik kedudukan anak perempuan lebih tinggi sehingga ketika menikah maka suami akan mengikuti keluarga istrinya.

Posisi perempuan memiliki banyak keutamaan dalam peran hingga hak dalam pembagian warisan.

Pada sistem kekerabatan matrilineal anak-anak yang dilahirkan dari perkawinannya akan mengikuti sistem kekeluargaan sang ibu.

Sistem kekerabatan matrilineal dianut oleh suku Minangkabau dan Semando.

Sumber:
repositori.kemdikbud.go.id 
tribunnews.com 
mh.uma.ac.id 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com