Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Gending Sriwijaya: Sejarah, Jumlah Penari, Properti, serta Makna

Kompas.com - 06/02/2022, 20:39 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Tari Gending Sriwijaya merupakan tarian tradisional dari Palembang, Sumatera Selatan.

Tari tradisional ini digunakan untuk menyambut tamu para raja yang tak hanya indah namun penuh dengan makna.

Baca juga: Tari Hudoq Asal Dayak, Tarian Pengusir Hama Bernuansa Mistis

Budaya penyambutan tamu besar dengan tarian ini ternyata sudah dilakukan sejak zaman dahulu.

Sejarah Tari Gending Sriwijaya

Melansir laman resmi kebudayaan.kemdikbud.go.id, sejarah Tari Gending Sriwijaya muncul dari permintaan pemerintah Jepang agar Hodohan (Jawatan Penerangan Jepang) menciptakan tari dan lagu untuk menyambut tamu secara resmi.

Baca juga: Tari Kejei Asal Bengkulu: Sejarah, Rangkaian, dan Makna Gerakan

Tarian ini digagas dari tahun 1942 hingga 1943 dan sempat terkendala akibat kondisi politik di tanah air.

Baru pada bulan Oktober 1943 ditindaklanjuti ketika O.M. Shida menunjuk Nungtjik A.R. yang merupakan Wakil Kepala Hodohan pengganti M.J. Su’ud.

Baca juga: Tari Tide-tide dari Maluku Utara, Sejarah, Gerakan, Makna, dan Kostum Penari

Nungtjik A.R. yang dikenal sebagai seorang sastrawan dan wartawan kemudian mengajak Achmad Dahlan Mahibat, seorang komponis putra Palembang asli yang pandai bermain biola dari kelompok seni (toneel) Bangsawan Bintang Berlian untuk bersama-sama membuat lagu terlebih dulu.

Setelah lagu selesai, kemudian dibuatlah syair lagunya oleh A. Dahlan Mahibat dan disempurnakan Nungtjik A.R.

Setelah lagu dan syairnya tercipta, kemudian dibuatlah gerak tari dan properti serta busananya.

Miss Tina haji Gung memilih properti dibantu oleh Sukaenah A. Rozak seorang ahli tari.

Sementara pengarah gerak dikerjakan budayawan RM Akib dan R Husin Natoradjo.

Latihan berlangsung di gedung Bioskop Saga hingga pada bulan Mei 1945 tari ini dipertunjukkan di hadapan Kolonel Matsubara, Kepala Pemerintahan Umum Jepang.

Para penari uji adalah para nyonya pejabat dibantu oleh anggota grup Bangsawan Bintang Berlian.

Hingga akhirnya Tari Gending Sriwijaya dipertunjukkan secara resmi pada 2 Agustus 1945.

Tarian digunakan untuk menyambut pejabat-pejabat Jepang dari Bukit Tinggi yang bernama Moh.Syafei dan Djamaludin Adi Negoro di halaman Masjid Agung Palembang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com