Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru di Jember Berkata Rasis ke Murid Asal Papua, Khofifah Turun Tangan

Kompas.com - 01/02/2022, 08:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Seorang guru SMA di Kabupaten Jember dibebastugakan setelah melontarkan kata-kata rasis saat mengajar.

Kasus tersebut berawal saat sang guru mengajar di kelas pada 26 Januari 2022 Di dalam kelas tersebut terdapat pelajar Papua yang sedang mmegikuti program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM).

Saat mengajar, sang guru memberikan sanksi kepada salah satu muridnya yang tidak mengerjakan tugas.

Baca juga: Kronologi Guru SMA di Jember Berkata Rasis ke Murid, Bermula Beri Sanksi karena Tak Kerjakan Tugas

Lalu terlontar ucapan rasis dari guru yang membuat pelajar dari Papua kecewa. Sehari setelahnya, sang guru mengakui kesalahannya dan meminta maf.

Sang guru kemudian dibebastugakan dari kegiatan belajar mengajar dan dimutasi menjadi staf di Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Dipendik) wilayah Jember-Lumajang.

"Yang bersangkutan sedang menjalani sanksi," kata Kepala Seksi SMA/SMK Cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Wilayah Jember-Lumajang Muhamad Chotib kepada Kompas.com via telepon, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Buntut Perkataan Rasis ke Murid Asal Papua, Guru SMA di Jember Dipindahkan Jadi Staf Dinas Pendidikan

Gubernur Khofifah turun tangan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Saat Melakukan Tinjauan Persoalan Rasisme yang Terjadi di SMAN Pakusari Jember, Minggu (30/01/2022)Dok Humas Pemprov Jatim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Saat Melakukan Tinjauan Persoalan Rasisme yang Terjadi di SMAN Pakusari Jember, Minggu (30/01/2022)
Terkait permasalahan tersebut, Gubernur Khofifah langsung mendatangi sekolah tersebut pada Sabtu (29/1/2022).

Dalam keterangan tertulisnya, Khofifah menyesalkan kejadian tersebut dan berharap kejadian serupa tak terulang lagi.

Dia meminta agar sekolah bisa kondusif sehingga tercipta kegiatan belajar mengajar yang baik dan nyaman.

"Kami hadir di sini karena sempat terkonfirmasi ada penyampaian kata-kata yang kurang tepat oleh guru kepada siswa," kata Khofifah

Baca juga: Puluhan Pelajar SMP di Jember Kedapatan Simpan Pil Koplo, Obat Apa Itu?

Dia juga menyebut, baik guru dan murid sudah saling memaafkan.

"Sang guru juga sudah mendapatkan penugasan di tempat lain, tidak berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Saya berharap pembelajaran di sini berjalan seperti semula," kata Khofifah.

"Saya mohon semua pihak, ikut membangun suasana yang kondusif. Kita seiring berjalan untuk anak-anak kita dari Papua yang mengikuti program afirmasi pendidikan dalam mencapai cita-cita mereka," tegas Khofifah.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor : Priska Sari Pratiwi), Tribunnnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Regional
Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Regional
Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Regional
Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Regional
KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

Regional
Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com