Dikutip dari situs web IKN, Kota Samarinda akan menjadi "jantung" dengan perannya sebagai pusat sejarah Kaltim dalam sektor energi terbarukan.
Sedangkan Balikpapan sebagai "otot", yang berfungsi sebagai simpul hilir migas dan logistik untuk Kaltim.
Baca juga: Tinjau Lokasi IKN Baru, Kapolri Ingin Pastikan Proses Pembangunan Berjalan Lancar
Dari pusat Kota Balikpapan ke lokasi IKN berjarak lebih kurang 90 kilometer dan memakan waktu tempuh perjalanan darat antara dua hingga tiga jam menggunakan kendaraan mobil ataupun sepeda motor.
Belok menuju IKN, melintasi simpang Kilometer 39 Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), menuju ke arah Simpang Silkar, Petung di PPU.
Sementara, jarak tempuh Samarinda - IKN berkisar sekitar tiga sampai empat jam perjalanan darat melalui jalan poros Balikpapan. Bisa menggunakan jalan alternatif melalui Samboja ke IKN hanya berjarak sekitar satu sampai dua jam.
Sementara itu, jarak antara IKN dan Kabupaten Paser pun lumayan dekat. Maklum, sebelum jadi kabupaten sendiri, PPU sebelumnya masuk Kabupaten Paser.
Warga Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser, Arbani (42), khawatir dengan pemindahan IKN bakal menambah masalah banjir, kerusakan hutan, hingga masyarakat lokal terpinggirkan.
Lokasi dia dengan IKN berjarak sekitar 60 kilometer ke titik nol wilayah Sepaku. Sementara kebunnya hanya berjarak 30 kilometer.
“Sementara ini wilayah IKN memang di daerah Pemaluan, Sepaku. Jangan sampai berkembang ke daerah kami. Kami enggak tahu patok batas wilayah IKN. Jangan sampai hutan ini diambil untuk IKN,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/1/2022).
Dilansir dari situs resmi IKN, alasan Presiden Joko Widodo memilih Kecamatan Sepaku, PPU, di Kaltim menjadi IKN didasari beberapa hal.
Di antaranya, aksesibilitas lokasi tinggi, dekat dengan dua kota besar yakni Balikpapan dan Samarinda.
Kemudian, infrastruktur utama tersedia, yaitu Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan Trans-Kalimantan.
Terdapat Bandara di Balikpapan dan Samarinda, serta Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau, Balikpapan; dan Pelabuhan Semayang, Samarinda; serta struktur kependudukan heterogen dan seterusnya.
Mulai 2022 sampai 2024 akan dibangun infrastruktur utama, seperti gedung istana, gedung MPR/DPR RI, dan perumahan disertai pemindahan ASN tahap awal.
Baca juga: Enggan Rekomendasikan Nama Calon Pemimpin IKN, Nasdem: Ketum Kami Tahu Batasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.