KOMPAS.com - Kapolsek Tambaksari Kompol M Akhyar mengatakan, pihaknya masih memburu pelaku yang membacok Choirul Imron (44) yang ditemukan terkapar bersimbah darah di Jalan Karanggayam 1, Tambaksari, Surabaya, Sabtu (8/1/2022).
Kata Akhyar, pihaknya telah mengantongi identitas pelaku yang membacok korban.
Hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan serangkaian penyelidikan dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
"Kami sudah mendapat identitas pelaku," kata Akhyar saat dikonfirmasi, Sabtu.
Baca juga: Kronologi Remaja 15 Tahun Tebas Pria Mabuk yang Buat Keributan di Acara Ultahnya Pakai Pedang
"Ini dalam pengejaran reskrim, mudah-mudahan tidak terlalu lama pelaku dapat tertangkap," sambungnya.
Akhyar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sejumlah sakis, diduga pembacokan itu dipicu masalah utang piutang.
"Ada masalah penagihan utang,"ungkapnya.
Baca juga: Pria di Surabaya Terkapar Bersimbah Darah akibat Dibacok, Diduga Dipicu Masalah Utang
Korban, kata Akhyar, saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soetomo akibat luka yang cukup serius dialaminya.
"Korban masih hidup dan sedang menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Jalan Karanggayam 1, Tambaksari, Surabaya, dihebohkan adanya seorang pria terkapar bersimbah darah.
Korban diketahui bernama Choirul Imron itu terluka didiga kaena dibacok dengan senjata tajam.
Saat ditemukan terkapar, korban dalam kondisi masih memakai jaket, bercelana jin pendek dan bersepatu.
Baca juga: Kronologi Pengendara Motor Ditebas Begal hingga Tangan Kirinya Putus
Dion salah satu saksi mata mengatakan, saat itu, pelaku mendatangi korban dan langsung melukai tubuh korban.
Saat itu, lanjutnya, korban berusaha menyelamatkan diri dengan berlari. Namun, pelaku tetap mengejar hingga korban jatuh tersungkur.
"Jadi dia berantem itu masuk kampung tanpa sepengetahuan warga sini. Andai warga sini tahu, ya pasti dilerai," kata Dion kepada wartawan, Sabtu (8/1/2022).
Kata Dion, baik korban maupun pelaku bukan warga kampung Karanggayam.
"Di sini tidak ada yang kenal. Kalau ada yang kenal pasti sudah dilerai sama anak-anak," ujarnya.
(Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Priska Sari Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.