PADANG, KOMPAS.com- Untuk menggenjot angka realisasi vaksinasi di Sumatera Barat, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumbar menggelar lomba vaksinasi dengan hadiah mobil.
Ada sekitar 105 instansi di Sumbar yang ambil bagian dalam kegiatan yang berhadiah total Rp 750 juta tersebut.
"Kita beri apresiasi kepada Kapolda yang menginisiasi lomba. Ini untuk percepatan vaksinasi di Sumbar," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat meluncurkan lomba tersebut di halaman Mapolda Sumbar, Sabtu (8/1/2022).
Baca juga: PLTU Teluk Sirih Padang Kebakaran, 1 Petugas Pemadam Meninggal Dunia
Lomba tersebut dilaksanakan mulai 8 Januari 2022 hingga 22 Januari 2022.
Instansi terbanyak yang berhasil membawa warga untuk divaksin, berhak mendapatkan hadiah juara 1 berupa mobil atau uang tunai sejumlah Rp 250 juta.
Adapun juara 2 mendapatkan hadiah mobil atau uang tunai sejumlah Rp 200 juta.
Sedangkan juara 3, berhak atas mobil atau uang tunai sejumlah Rp 150 juta.
Harapan 1, uang tunai, Rp 75 juta, harapan 2 uang tunai, Rp 50 juta dan harapan 3, uang Rp 25 juta.
Baca juga: Banjir Bandang di Padang Lawas, Banyak yang Terancam Kehilangan Tempat Tinggal
Secara simbolis lomba itu dimulai dengan penekanan tombol sirine oleh sejumlah perwakilan instansi.
Mahyeldi berharap masing-masing instansi dapat bergerak maksimal sehingga capaian vaksinasi di Sumatera Barat akan lebih meningkat kembali.
"Karena dalam rangka menghadirkan herd immunity untuk masyarakat. Mudah-mudahan agenda kita ini berjalan lancar dan maksimal," jelas Mahyeldi.
Baca juga: Hakim Tolak Gugatan Praperadilan 2 Tersangka Kasus Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol Padang-Pekanbaru
Sementara, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa mengatakan, lomba tersebut dilakukan untuk percepatan vaksinasi di Sumbar.
"Target secara khusus, agar seluruh instansi pemerintah untuk menjadi pelopor, menjadi pionir dan menjadi teladan bagi seluruh masyarakat untuk sadar vaksin," kata Teddy.
Jenderal bintang dua tersebut menerangkan, secara faktual capaian vaksinasi saat ini sudah mencapai 70 persen lebih melalui data manual.
Baca juga: Tuduh Berbuat Mesum, Pria Ini Palak Pasangan Kekasih di Pantai Padang hingga Rp 2,6 Juta
Namun ada ada sedikit perbedaan dengan sistem secara online yang baru mencapai 67,99 persen.
"Saya rasa itu tidak masalah yang harus dibesar-besarkan. Yang penting upaya kita harus maksimal dan semua berperan, tidak hanya instansi pemerintah tetapi justru kesadaran masyarakat yang harus tumbuh bahwa vaksin adalah kebutuhan," ujar Teddy.
Baca juga: Petugas Damkar Meninggal, Diduga Lompat dari Lantai 5 Saat Tangani Kebakaran PLTU Teluk Sirih Padang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.