Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tahun Baru Imlek dan Gelar Bapak Tionghoa Indonesia untuk Gus Dur

Kompas.com - 03/01/2022, 20:59 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Keragaman budaya yang dimiliki Indonesia membuat adanya berbagai perayaan, termasuk Imlek yang merupakan tahun baru kalender etnis Tionghoa.

Melansir laman indonesia.go.id, istilah Imlek justru lebih populer di luar daratan China.
Istilah ini diambil dari dialek Hokkian yaitu ‘Im’ yang berarti bulan dan ‘Lek’ yang berarti penanggalan, atau jika digabung berarti ‘kalender bulan’.

Baca juga: Asal Muasal Tradisi Cap Go Meh, Dirayakan 15 Hari Setelah Imlek

Momen tahun baru ini juga dirayakan oleh etnis Tionghoa di Indonesia dan berkaitan erat dengan sosok Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Baca juga: Makna di Balik Desain Kemeja Cheongsam Jokowi di Perayaan Imlek 2021

Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia

Indonesia telah mengenal perayaan Imlek yang dilakukan warga etnis Tionghoa sejak sebelum masa kemerdekaan.

Baca juga: Mobilitas Saat Libur Imlek Tak Tinggi, Menkes Harap Kasus Covid-19 Tak Melonjak

Hal ini mengingat bahkan pada zaman dahulu, lalu lintas perdagangan melalui jalur laut Indonesia juga ramai disinggahi para pedagang dari negeri China.

Namun keberadaan etnis Tionghoa serta bentuk-bentuk budayanya tercatat telah menjadi perhatian sejak berdirinya bangsa ini.

Melansir dari laman indonesiabaik.id, setahun setelah Indonesia merdeka, Presiden Soekarno sempat mengeluarkan Penetapan Pemerintah tentang hari-hari raya umat beragama No.2/OEM-1946 yang pada pasal 4 menyebut tentang hari raya etnis Tionghoa.

Keempat hari raya itu adalah Tahun Baru Imlek, hari wafatnya Khonghucu ( tanggal 18 bulan 2 Imlek), Ceng Beng dan hari lahirnya Khonghucu (tanggal 27 bulan 2 Imlek).

Selanjutnya di masa orde baru, Presiden Soeharto juga mengeluarkan Instruksi Presiden No.14/1967 tentang pembatasan Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina pada 6 Desember 1967.

Isinya menyebut bahwa seluruh Upacara Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Tionghoa hanya boleh dirayakan di lingkungan keluarga dan dalam ruangan tertutup.

Hal ini tentunya menandai surutnya perayaan Imlek di Indonesia, sekaligus munculnya perlakuan berbeda pada etnis Tionghoa selain tidak diakuinya Konghucu sebagai agama di Indonesia.

Imlek Akhirnya Bisa Dirayakan Secara Terbuka

Tekanan terhadap etnis Tionghoa pada masa orde baru membuat kemeriahan perayaan Imlek sempat menghilang di Indonesia.

Baru kemudian pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, terbitlah Keppres No.6/2000 tentang pencabutan Inpres No.14 tahun 1967 pada 17 Januari 2000.

Tak hanya bisa merayakan Imlek secara terbuka, namun masyarakat etnis Tionghoa juga diberi kebebasan untuk menganut agama, kepercayaan, dan adat istiadatnya.

Atas kebijakan ini, Presiden Abdurrahman Wahid yang kerap disapa Gus Dur mendapatkan gelar "Bapak Tionghoa Indonesia".

Perayaan Imlek sebagai Hari Libur Nasional

Menyusul keputusan yang diambil oleh , Presiden Abdurrahman Wahid, setahun berikutnya Menteri Agama RI juga mengeluarkan Keputusan No.13 Tahun 2001 tentang penetapan Hari Raya Imlek sebagai Hari Libur Nasional Fakultatif.

Walau begitu, perayaan Imlek sebagai Hari Nasional baru dilakukan dua tahun kemudian di era Presiden Megawati Soekarnoputri setelah ditetapkannya Keppres Nomor 19 Tahun 2002.

Sumber:
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/19/11171091/peran-gus-dur-di-balik-kebebasan-merayakan-imlek-di-indonesia?page=all
https://indonesiabaik.id/motion_grafis/imlek-di-indonesia-dari-masa-ke-masa
https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/budaya-tionghoa-dan-sejarah-perayaan-imlek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com