Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Kompas.com - 03/01/2022, 20:42 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Kerajaan Tarumanegara pernah menduduki wilayah Jawa Barat, tepatnya di dekat Sungai Citarum.

Berbagai bukti sejarah menyebut keberadaan Kerajaan Tarumanegara dan perannya sebagai kerajaan Hindu tertua setelah Kutai.

Baca juga: Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa

Berdirinya Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke-4, atau lebih tepatnya pada 358 M.
Pendiri Kerajaan Tarumanegara bukan berasal dari nusantara namun Maharesi Jayasingawarman yang berasal dari India.

Baca juga: Kerajaan Kubu: Sejarah, Perkembangan, dan Raja-raja

Raja Jayasingawarman memberi nama kerajaannya Tarumanegara dari nama pohon tarum yang banyak tumbuh di daerah tersebut.

Baca juga: Sinopsis Rebirth for You, Kisah Cinta Putri Kerajaan dan Anggota Tentara

Jayasingawarman memerintah dari tahun 358 M sampai 328 M, dan setelahnya memutuskan untuk menjadi petapa.
Kepemimpinan Kerajaan Tarumanegara lalu dilanjutkan oleh Raja Dharmayawarman.

Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara

Tak banyak sumber sejarah yang menyebut masa kepemimpinan Raja Dharmayawarman (382-395 M).

Catatan sejarah justru banyak menyebut kepemimpinan raja ketiga yaitu Purnawarman sebagai raja yang berhasil membawa Kerajaan Tarumanegara mencapai kejayaan.

Pada masa kepemimpinannya di tahun 397 masehi, Purnawarman membangun ibu kota kerajaan bernama Sundapura di kawasan pantai yang jadi asal-usul "Sunda" sekarang.

Selain itu seperti yang disebut dalam Prasasti Tugu, raja juga memerintahkan penggalian

Sungai Gomati sepanjang 12 km yang berfungsi sebagai jalur perdagangan, mengendalikan banjir, dan menghindari kekeringan yang pada musim kemarau.

Di bawah kekuasaannya Kekuasaan Tarumanegara meliputi hampir seluruh wilayah Jawa Barat, mulai dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon.

Tak hanya di dalam negeri, Kerajaan Tarumanegara bahkan menjalin hubungan diplomatik dengan Cina.

Salah satu bukti kejayaan Raja Purnawarman adalah dilakukannya persembahan 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang juga tercantum pada Prasasti Tugu.

Daftar Nama Raja Kerajaan Tarumanegara

Semasa berdiri, Tarumanegara dipimpin oleh oleh 12 raja yaitu:

  • Jayasingawarman (358-382 M)
  • Dharmayawarman (382-395 M)
  • Purnawarman (395-434 M)
  • Wisnuwarman (434-455 M)
  • Indrawarman (455-515 M)
  • Candrawarman (515-535 M)
  • Suryawarman (535-561 M)
  • Kertawarman (561-628 M)
  • Sudhawarman (628-639 M)
  • Hariwangsawarman (639-640 M)
  • Nagajayawarman (640-666 M)
  • Linggawarman (666-669 M)

Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Bukti peninggalan Kerajaan Tarumanegara salah satunya adalah prasasti yang ditulis dalam huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta. Berikut adalah daftar prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara.

  • Prasasti Ciareteun, ditemukan di Ciampea, Bogor.
  • Prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di sebelah barat kota Bogor.
  • Prasasti Kebon Kopi, ditemukan di kampung Muara Hilir, Cibungbulang.
  • Prasasti Tugu, ditemukan di daerah Tugu, Jakarta.
  • Prasasti Pasir Awi, ditemukan di daerah Pasir Awi, Bogor.
  • Prasasti Muara Cianten, ditemukan di daerah Bogor.
  • Prasasti Cidanghiang atau Lebak.

Sumber:
kompas.com/stori
kids.grid.id 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com