Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI yang Baru Tiba dari Malaysia dan Singapura Keluhkan Tempat Karantina, Ini Kata Wali Kota Batam

Kompas.com - 31/12/2021, 08:47 WIB
Hadi Maulana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengeluhkan kondisi tempat karantina di Rumah Susun (Rusun) Tanjunguncang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Mereka yang baru tiba dari Malaysia dan Singapura sedang melakukan karantina di Rusun tersebut.

Mereka mengeluhkan kondisi Rusun karena kotor. Selain itu, belakangan ini air bersih di Rusun tersebut tidak mengalir dengan normal.

Baca juga: Warga Tangkap Buaya 4 Meter di Pulau Jaloh Batam

Menanggapi hal itu, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan, permasalahan yang saat ini dihadapi oleh para PMI di Batam itu merupakan tanggungjawab dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Meskipun, penyediaan fasilitas Rusun menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota (Pemkot) dan Badan Pengusahaan (BP) Batam.

"Memang fasilitas kita sediakan, namun pengelolaan selama karatina silakan tanya ke sana (Pemprov)," tegas Rudi, Kamis (30/12/2021) sore.

Rudi mengaku, hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai keluhan yang disampaikan oleh para PMI itu.

"Mungkin karena bukan kita yang kelola, makanya laporannya belum sampai ke saya," terang Rudi.

Baca juga: Perayaan Tahun Baru di Batam Tak Boleh Lebih dari 50 Orang, Ini Aturannya

Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Faisal Novrieco menyebut, tumpukan sampah yang ada di Rusun itu disebabkan oleh tingginya volume aktivitas orang di kawasan Rusun.

"Ini TKI keluar masuk ratusan dan ribuan. Jadi ada peningkatan volume sampah," kata Faisal.

Faisal menyayangkan unggahan tumpukan sampah di Rusun itu ke media sosial.

Beredar di media sosial

Sementara itu, keluhan PMI terkait kondisi Rusun itu disampaikan melalui unggahan video yang diunggah akun media sosial Instagram @infokotabatamreal sejak Senin (27/12/2021).

 

Dalam unggahan video pendek berdurasi 11 detik tersebut, terlihat tumpukan sampah yang berada di lantai dasar.

Keluhan di dalam video itu disampaikan olah Fahrur salah satu PMI yang sedang menjalankan karantina di lokasi tersebut.

Berdasarkan unggahan itu, Fahrur mengaku terdapat banyak tumpukan sampah dan ketersediaan air bersih minim.

"Begini lah situasi tempat karantina di Tanjunguncang sampah menumpuk hingga mengakibatkan bau busuk. Air bersih tidak mencukupi disebabkan pengiriman air bersih tak mencukupi," kata Fahrur seperti yang tampak dalam video.

Fahrur juga menjelaskan, untuk mendapatkan air, para penghuni yang karantina harus berkali-kali komplain ke petugas agar air disediakan.

"Jangankan untuk mandi. Untuk wudhu aja ngak bisa. Kami harus protes keras kepada petugas baru di kasih air," jelas Fahrur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com